Komplikasi Penyakit Sel Sabit dan Pendekatan Manajemen Terkini
Table of Contents
INFOLABMED.COM – Penyakit Sel Sabit (SCD) adalah gangguan darah kompleks yang memengaruhi berbagai organ tubuh.
Kondisi ini tidak hanya menyebabkan nyeri akut dan kronis, tetapi juga komplikasi serius yang dapat mengancam jiwa.
Baca juga : Terobosan Baru: Casgevy dan Lyfgenia - Terapi Sel untuk Penyakit Sel Sabit
Komplikasi Utama Penyakit Sel Sabit
1. Nyeri Akut dan Kronis
Nyeri adalah gejala utama SCD, sering muncul sebagai vaso-occlusive crisis (VOC), di mana sel darah merah berbentuk sabit menghambat aliran darah. Nyeri kronis juga berkembang seiring waktu karena kerusakan saraf dan organ.
Manajemen Nyeri:
- Terapi Farmakologis:
- Opioid (morfin, hidromorfon) untuk nyeri berat.
- Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ketorolak.
- Terapi adjuvan (gabapentin, pregabalin) untuk nyeri neuropatik.
- Non-Farmakologis:
- Hidrasi yang cukup.
- Terapi panas dan pijat.
- Teknik relaksasi seperti cognitive behavioral therapy (CBT) dan meditasi.
2. Kerusakan Organ Multisistem
SCD dapat menyebabkan kerusakan pada:
- Jantung: Hipertrofi ventrikel dan gagal jantung.
- Otak: Stroke iskemik dan perdarahan.
- Paru: Acute Chest Syndrome (ACS) dan hipertensi pulmonal.
- Ginjal: Gagal ginjal kronis.
- Hati & Limpa: Pembesaran limpa dan kolesistitis.
Pendekatan Manajemen:
- Transfusi Darah: Mengurangi proporsi sel sabit dan meningkatkan oksigenasi.
- Hydroxyurea (HU): Meningkatkan produksi hemoglobin fetal (HbF) yang mengurangi krisis sel sabit.
- L-glutamin: Mengurangi stres oksidatif pada sel darah merah.
3. Masalah Psikologis dan Kognitif
Pasien SCD sering mengalami depresi, kecemasan, dan gangguan tidur akibat nyeri kronis. Gangguan kognitif juga dapat terjadi akibat silent stroke.
Intervensi:
- Konseling psikologis dan terapi perilaku.
- Program memori dan pelatihan kognitif untuk anak-anak dengan gangguan belajar.
Baca juga : Penjelasan Mendalam Mengenai Darah dan Komponen Darah
Terapi Masa Depan dan Penelitian
- Terapi Gen: Pendekatan eksperimental seperti CRISPR-Cas9 untuk mengoreksi mutasi gen.
- Obat Baru:
- Voxelotor (meningkatkan afinitas oksigen hemoglobin).
- Crizanlizumab (mencegah adhesi sel sabit).
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment