Keracunan Zat Besi (Iron): Gejala, Diagnosis, dan Penanganan Darurat
INFOLABMED.COM - Keracunan zat besi (iron) merupakan kondisi darurat medis yang dapat mengancam nyawa, terutama pada anak-anak yang tidak sengaja menelan suplemen zat besi.
Diagnosis cepat dan penanganan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Baca juga : Tes Zat Besi: Pentingnya Memeriksa Kadar Zat Besi dalam Tubuh
Kandungan Zat Besi dalam Suplemen
Satu tablet ferrous sulfate 200 mg mengandung 65 mg zat besi elemental.
Banyak suplemen vitamin juga mengandung zat besi dalam jumlah bervariasi. Yang penting diperhatikan adalah jumlah zat besi elemental yang tertelan, bukan berat total tablet.
Kapan Pemeriksaan Serum Iron Diperlukan?
Pemeriksaan kadar zat besi dalam darah (serum iron) harus segera dilakukan jika:
- Pasien menelan >30 mg/kg zat besi elemental
- Jumlah yang tertelan tidak diketahui
- Ada gejala keracunan seperti mual, muntah, atau nyeri perut
Jika pasien menelan tablet lepas lambat (sustained-release), kadar serum iron perlu diperiksa ulang beberapa jam kemudian karena penyerapannya lebih lambat.
Interpretasi Kadar Serum Iron
- <55 µmol/L (<300 µg/dL): Keracunan ringan
- >90 µmol/L (>500 µg/dL): Keracunan berat, perlu penanganan dengan desferrioxamine
- Jika pasien menunjukkan gejala berat seperti penurunan kesadaran, syok, atau asidosis (pH <7,1), jangan menunggu hasil laboratorium—langsung berikan antidot!
Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Rontgen Perut (AXR)
- Digunakan untuk melihat apakah masih ada tablet zat besi yang belum larut.
- Jika ditemukan, diperlukan pembersihan saluran cerna (lavase lambung atau irigasi usus).
Pemeriksaan Darah Lengkap
- Leukositosis (>15 × 10⁹/L) sering terjadi pada keracunan berat.
Gula Darah
- Hiperglikemia bisa menjadi tanda keracunan serius.
Analisis Gas Darah (ABG)
- Perlu dilakukan jika ada gejala asidosis metabolik.
Penanganan dengan Desferrioxamine
- Indikasi pemberian:
- Kadar serum iron >55 µmol/L disertai gejala keracunan
- Gejala berat seperti kejang, penurunan kesadaran, atau hipotensi
- Terapi dilanjutkan hingga:
- Urine kembali berwarna normal
- Gejala membaik
- Tidak ada lagi tablet zat besi yang terlihat di rontgen
Bagaimana Jika Pemeriksaan Serum Iron Tidak Tersedia?
Jika tidak bisa memeriksa kadar zat besi, pertimbangkan pemberian desferrioxamine jika pasien mengalami:
- Mual & muntah
- Leukositosis (>15 × 10⁹/L)
- Hiperglikemia (>8,3 mmol/L)
Baca juga : Memahami Rumus Analisa Gas Darah (AGD): Panduan Praktis bagi Tenaga Medis
Kesimpulan
Keracunan zat besi bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Pemeriksaan serum iron, rontgen perut, dan pemeriksaan darah sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat. Desferrioxamine adalah antidot utama yang harus diberikan segera pada kasus keracunan berat.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment