Infeksi Tropis dan Hematologi: Perubahan Darah yang Menjadi Petunjuk Diagnostik

Table of Contents

 

Infeksi Tropis dan Hematologi: Perubahan Darah yang Menjadi Petunjuk Diagnostik

INFOLABMED.COM - Penyakit infeksi tropis sering menyebabkan perubahan signifikan pada parameter hematologi yang dapat menjadi petunjuk diagnostik berharga. 

Artikel ini akan membahas berbagai pemeriksaan darah dan interpretasinya dalam konteks penyakit infeksi tropis.

Baca juga : Reagen untuk Pemeriksaan Hematologi dan Cara Pembuatanya

Pemeriksaan Apusan Darah (Blood Film)

Pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis dapat mengungkap:

  • Parasit malaria (waktu pengambilan darah penting untuk filaria)
  • Trypanosomiasis (Afrika & Chagas)
  • Babesiosis, Bartonellosis, Ehrlichiosis
  • Tanda hemolisis atau hiposplenisme
    Rekomendasi: Minimal 3 apusan darah dengan interval 24 jam untuk diagnosis malaria.

Pemeriksaan Sumsum Tulang

Berguna untuk:
  • Kultur (TB, brucellosis, demam tifoid)
  • Mikroskopi (leishmaniasis)
  • Evaluasi kelainan sel darah putih
Catatan: Aspirat untuk kultur, trephine untuk evaluasi struktur (granuloma TB).

Gangguan Koagulasi & DIC

  • D-dimer & FDP meningkat pada DIC (sering pada sepsis meningokokus)
  • Kelainan koagulasi juga ditemukan pada:
    • Demam berdarah virus
    • Malaria falciparum
    • Rickettsiosis

Cold Agglutinins

Tes hemaglutinasi untuk deteksi infeksi:

  • Mycoplasma pneumoniae (paling umum)
  • Influenza A/B
  • Adenovirus

Hitung Jenis Leukosit

KelainanKondisi Terkait
EosinofiliaInfeksi parasit
Neutrofiliab.         Sepsis bakteri
Limfosit atipikalEBV
NeutropeniaPneumonia atipikal/demam

Laju Endap Darah (ESR) & Feritin

  • ESR ↑: Indikator respons inflamasi (tidak spesifik)
  • Feritin ↓: Defisiensi besi (cacing tambang, H. pylori)
  • Feritin ↑↑: Penyakit Still's, HLH syndrome

Tes Khusus

  1. G6PD

    • Penting sebelum terapi primakuin (malaria vivax/ovale)
    • Defisiensi → risiko hemolisis berat
  2. Hb & Indeks Eritrosit

    • Anemia mikrositik: Kecacingan/H. pylori
    • Makrositosis: Defisiensi B12 (infeksi Diphyllobothrium)
  3. Elektroforesis Hb

    • Deteksi talasemia/sickle cell → risiko infeksi spesifik (salmonellosis)
  4. Trombositopenia

    • HIV, Malaria falciparum, Dengue

Baca juga : Hematologi Lengkap | Seri Edukasi Laboratorium Medis

Kesimpulan

Perubahan hematologi memberikan petunjuk vital untuk diagnosis penyakit infeksi tropis. Kombinasi pemeriksaan apusan darah, kultur, dan tes khusus diperlukan untuk konfirmasi.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment