Beta-2 Microglobulin: Penanda Tumor Penting untuk Multiple Myeloma dan Limfoma
Tes Beta 2 microglobulin membantu dokter mengevaluasi tingkat keparahan penyakit dan merencanakan pengobatan yang tepat.
Baca juga: Tes Beta2 Mikroglobulin Pada Tes Urin
Apa Itu Beta-2 Microglobulin (B2M)?
Beta-2 microglobulin adalah protein yang ditemukan di permukaan hampir semua sel tubuh, termasuk sel kanker.
Kadar B2M dalam darah atau urine dapat meningkat pada kondisi yang melibatkan peningkatan produksi atau penghancuran sel, seperti kanker darah dan gangguan sistem imun.
Mengapa Tes B2M Diperlukan?
Tes B2M digunakan untuk:
✔ Menilai tingkat keparahan dan prognosis multiple myeloma atau limfoma
✔ Memantau respons terhadap pengobatan
✔ Mendeteksi keterlibatan sistem saraf pusat (melalui pemeriksaan cairan serebrospinal/CSF)
Kondisi yang memerlukan tes B2M:
- Multiple myeloma
- Limfoma
- Gangguan ginjal terkait kanker
Prosedur Tes Beta-2 Microglobulin
- Sampel: Darah diambil dari vena di lengan. Kadang diperlukan urin 24 jamatau cairan serebrospinal (CSF).
- Persiapan: Tidak perlu puasa.
- Waktu hasil: Sekitar 7 hari kerja, tergantung laboratorium.
Interpretasi Hasil Tes B2M
Kadar tinggi dalam darah/urin:
- Menunjukkan aktivitas penyakit kanker (misalnya, tumor burden pada multiple myeloma)
- Dapat mengindikasikan prognosis yang kurang baik
- Mungkin juga disebabkan oleh infeksi berat atau gangguan ginjal
Kadar rendah/normal:
- Menunjukkan respons baik terhadap pengobatan
- Tidak selalu menyingkirkan kanker
Faktor yang memengaruhi hasil:
- Obat seperti lithium, cisplatin, atau antibiotik aminoglikosida
- Penyakit ginjal
- Infeksi virus (misalnya CMV)
Pemeriksaan Lanjutan
Jika kadar B2M tinggi, dokter mungkin menyarankan:
- Pencitraan (CT scan, MRI) untuk menilai penyebaran kanker
- Biopsi sumsum tulang (untuk multiple myeloma)
- Tes ginjal jika diduga ada gangguan fungsi ginjal
Baca juga: Tumor marker
Tes Beta-2 microglobulin adalah alat penting untuk memantau perkembangan kanker darah seperti multiple myeloma dan limfoma.
Hasilnya membantu dokter dalam menentukan prognosis dan rencana pengobatan.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment