cholinesterase test, tes kolinesterase, butyrylcholinesterase, acetylcholinesterase, keracunan organofosfat, suxamethonium apnoea

Table of Contents
cholinesterase test, tes kolinesterase, butyrylcholinesterase, acetylcholinesterase, keracunan organofosfat, suxamethonium apnoea


INFOLABMED.COM – Tes cholinesterase adalah pemeriksaan darah yang mengukur aktivitas enzim kolinesterase untuk mendeteksi keracunan pestisida atau risiko kelumpuhan otot pasca operasi. 

Artikel ini menjelaskan fungsi, prosedur, dan interpretasi hasil tes.

Baca juga: Mengenal Cholinesterase: Acetylcholinesterase, Cholinesterase RBC, dan Pseudocholinesterase

Apa Itu Cholinesterase Test?

Tes ini mengukur dua jenis enzim kolinesterase dalam tubuh:

  1. Butyrylcholinesterase (BChE) – Diproduksi di hati dan ditemukan dalam plasma darah.
  2. Acetylcholinesterase (AChE) – Terdapat di sel darah merah dan ujung saraf.

Kedua enzim ini berperan memecah asetilkolin, neurotransmiter yang mengatur sinyal saraf-otot.

Kapan Tes Ini Diperlukan?

Tes cholinesterase direkomendasikan dalam dua kondisi utama:

1. Evaluasi Risiko Suxamethonium Apnoea

  • Jika pasien atau keluarga pernah mengalami kelumpuhan otot berkepanjangan setelah operasi akibat obat relaksan otot (suxamethonium/mivacurium).
  • Sebagai skrining pra-operasi bagi yang berisiko.

2. Deteksi Keracunan Pestisida Organofosfat

  • Pada pekerja pertanian atau industri kimia yang terpapar pestisida.
  • Jika muncul gejala keracunan: muntah, sesak napas, kejang, hingga koma.

Prosedur Tes Cholinesterase

  • Sampel darah diambil dari vena lengan menggunakan tabung EDTA.
  • Tidak perlu puasa, tetapi hindari paparan pestisida sebelum tes.
  • Hasil biasanya keluar dalam 7 hari kerja.

Interpretasi Hasil Tes

1. Kadar Kolinesterase Rendah

  • Defisiensi genetik BChE → Risiko suxamethonium apnoea (kelumpuhan otot & gagal napas pasca operasi).
  • Paparan organofosfat → Menghambat AChE, menyebabkan penumpukan asetilkolin dan keracunan.

2. Klasifikasi Fenotip Enzim

  • Fenotip normal (usual) → Tidak ada risiko.
  • Fenotip atipikal/silent → Kelumpuhan bisa berlangsung 2-3 jam pasca operasi.

Kondisi Lain yang Menurunkan Kadar Kolinesterase

  • Penyakit hati (sirosis, hepatitis)
  • Kehamilan
  • Gagal ginjal
  • Malnutrisi

Baca juga: Cholinesterase Test: Fungsi, Prosedur, dan Pentingnya untuk Deteksi Keracunan Pestisida

Yang Perlu Diperhatikan

  • Pasien dengan defisiensi BChE akan diberi kartu peringatan untuk dibawa saat operasi.
  • Pekerja pestisida sebaiknya melakukan pemeriksaan berkala.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Nisriyna.
Nisriyna. semoga tulisan-tulisan ini bisa bermanfaat dan menginspirasi:) Let's connect in Linked in [Nisriyna N]

Post a Comment