Biopsi Leher: Prosedur Diagnostik Vital untuk Deteksi Dini Penyakit Serius
INFOLABMED.COM – Biopsi leher adalah metode diagnostik utama untuk mengevaluasi benjolan pada leher—apakah di kelenjar tiroid, kelenjar getah bening, atau jaringan leher lainnya.
Prosedur ini menjadi krusial dalam memastikan kondisi seperti kanker, infeksi, atau kelainan autoimun.
Baca Juga: Biaya Biopsi Rahim: Prosedur, Fungsi, dan Estimasi Biaya di Berbagai Rumah Sakit
🧪 Jenis-Jenis Biopsi Leher
Fine Needle Aspiration (FNA) Menggunakan jarum halus (23–25 ga) untuk mengambil sel. Disarankan jika benjolan dangkal atau dijumpai saat pemeriksaan USG/CT. FNA memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam mendeteksi tumor kelenjar getah bening .
Core Needle Biopsy (CNB) Menggunakan jarum lebih besar (16–20 ga) untuk mengambil potongan jaringan. Memberikan sampel lebih banyak dan arsitektur jaringan bisa dievaluasi.
Open (Excisional) Biopsy Pembedahan kecil untuk mengangkat seluruh atau sebagian kelenjar atau massa. Indikasi digunakan jika sampel biopsi jarum tidak cukup atau diperlukan analisis lebih lanjut
📝 Persiapan dan Prosedur
- Persiapan: Pemeriksaan riwayat medis, penghentian obat pengencer darah, dan puasa jika diperlukan.
Prosedur:
- Pasien berbaring; area bius lokal
- Under USG atau CT untuk memandu jarum masuk ke target dengan akurat
- FNA mengambil sel selama 30 detik–1 menit; CNB lebih lama karena sedotan jaringan utuh
- Open biopsy dilakukan di ruang operasi dengan jahitan pasca pengangkatan jaringan
🔍 Risiko dan Tindak Lanjut
- Komplikasi ringan, seperti memar, pendarahan ringan, nyeri lokal, dan jarang saraf terjepit
- Hasil dibedakan menjadi:
- Non-diagnostik → perlu biopsi ulang
- Benign
- Suspect/Atypical
- Neoplasma jinak
- Maligna/tumor ganas
- Tindak lanjut: Jika FNA tidak konklusif, CNB atau excisional biasanya disarankan. Hasil mengarah pada rencana terapi sesuai diagnosis .
🎯 Manfaat Klinis
- Deteksi awal kanker seperti kanker tiroid, limfoma, metastasis dari kanker lain
- Identifikasi infeksi (tuberkulosis kelenjar), kondisi autoimun, atau gangguan sistemik
- Minim invasif dan cepat dibanding operasi, memungkinkan perencanaan lanjutan lebih efisien
FNA, CNB, dan open biopsy memiliki indikasi spesifik sesuai ukuran dan lokasi nodul.
Didukung USG atau CT, prosedur ini hemat waktu, minim risiko, dan umumnya tidak memerlukan rawat inap.
Baca Juga: Tahapan Pemeriksaan Histologi: Proses Kritis Menuju Diagnosis Akurat
Hasil biopsi menentukan langkah terapeutik selanjutnya—baik medik, pembedahan, atau terapi lanjutan.Dengan liputan ini, masyarakat dan tenaga medis mendapat panduan lengkap dan profesional tentang biopsi leher, memastikan kesadaran dan kesiapan dalam menghadapi prosedur diagnostik ini.
Post a Comment