B-cell Activation by Armed Helper T Cells: Kunci Respons Antibodi yang Efektif
INFOLABMED.COM - Aktivasi sel B oleh armed helper T cells merupakan proses penting dalam respons imun humoral.
Ketika sel B mengenali antigen melalui reseptornya (BCR), sel ini membutuhkan sinyal tambahan dari sel T helper untuk memulai proliferasi dan diferensiasi menjadi sel plasma penghasil antibodi.
Baca juga : Mekanisme Respon Imun
Peran Sel B dan Sel T Helper dalam Respons Imun
Sel B memiliki dua fungsi utama saat berinteraksi dengan antigen:
- Mengirim sinyal aktivasi ke dalam sel ketika antigen terikat.
- Menyajikan antigen dalam bentuk peptida yang terikat MHC class II ke sel T helper.
Sel T helper yang telah teraktivasi (armed helper T cells) kemudian melepaskan molekul sinyal seperti CD4 ligand (CD40L) dan sitokin (misalnya IL-4), yang mendorong proliferasi dan diferensiasi sel B.
Mekanisme Aktivasi Sel B oleh Armed Helper T Cells
Pengenalan Antigen oleh Sel B
- Sel B menangkap antigen melalui BCR, menginternalisasinya, dan memprosesnya menjadi peptida.
- Peptida ini disajikan pada molekul MHC class II di permukaan sel B.
Interaksi dengan Sel T Helper
- Armed helper T cells mengenali kompleks peptida:MHC class II pada sel B.
- Sel T mengaktifkan sel B melalui CD4 L-CD4 dan melepaskan sitokin seperti IL-4, IL-5, dan IL-6.
Proliferasi dan Diferensiasi Sel B
- Sel B yang teraktivasi membelah diri dan berdiferensiasi menjadi:
- Sel plasma yang mensekresi antibodi.
- Sel memori B untuk respons imun jangka panjang.
Isotype Switching: Perubahan Kelas Antibodi
Salah satu efek penting dari interaksi sel B dan sel T helper adalah isotype switching, di mana sel B beralih dari memproduksi IgM ke IgG, IgA, atau IgE. Proses ini dipengaruhi oleh sitokin:
- IL-4 → Meningkatkan IgG1 dan IgE.
- IFN-γ → Mendorong produksi IgG2a.
- TGF-β → Memicu IgA.
Baca juga : Imunitas Golongan Darah dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Germinal Center: Tempat Pematangan Afinitas Antibodi
Sel B yang teraktivasi bermigrasi ke germinal center di kelenjar getah bening, di mana mereka mengalami:
- Somatic hypermutation: Mutasi acak pada gen antibodi untuk meningkatkan afinitas.
- Seleksi positif: Hanya sel B dengan afinitas tinggi yang bertahan.
- Diferensiasi akhir: Menjadi sel plasma atau sel memori.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment