Antibodi Endomisial (EMA) dan Transglutaminase Jaringan (tTG): Tes Penting untuk Diagnosis Penyakit Celiac
Table of Contents
INFOLABMED.COM - Antibodi endomisial (EMA) dan transglutaminase jaringan (tTG) merupakan penanda penting untuk mendiagnosis penyakit celiac, suatu kondisi autoimun akibat intoleransi gluten.
Artikel ini akan membahas fungsi, cara pengujian, dan interpretasi hasil tes ini.
Baca juga : Panduan Lengkap Mengenai Panel Antibodi Reseptor Acetylcholine (AChR Ab, Anti-AChR Antibody)
Apa Itu Antibodi EMA dan tTG?
- Antibodi Endomisial (EMA): Menyerang jaringan ikat di sekitar serat otot polos (endomisium).
- Antibodi Transglutaminase Jaringan (tTG): Menargetkan enzim transglutaminase jaringan, yang berperan dalam respons imun terhadap gluten.
Satuan dan Nilai Normal
- EMA: Dilaporkan secara kualitatif (positif/negatif).
- tTG: Dilaporkan dalam nilai numerik.
- Normal: Tidak terdeteksi pada individu sehat.
Kapan Tes Ini Dibutuhkan?
Tes EMA dan tTG direkomendasikan untuk:
- Pasien dengan gejala malabsorpsi atau intoleransi gluten.
- Sindrom irritable bowel yang tidak jelas penyebabnya.
- Anak dengan diabetes tipe 1 (disarankan pemeriksaan rutin tahunan).
- Kecurigaan dermatitis herpetiformis (ruam kulit terkait celiac).
- Hiposplenisme atau limfoma usus kecil yang tidak dapat dijelaskan.
Prinsip Pengujian
- EMA: Dideteksi dengan imunofluoresensi menggunakan jaringan esofagus monyet atau vena umbilikalis.
- tTG: Diukur dengan enzyme immunoassay (EIA) menggunakan rekombinan transglutaminase manusia (lebih akurat dibandingkan tTG dari guinea pig).
Interpretasi Hasil
- IgA EMA: Memiliki sensitivitas dan spesifisitas hampir 100% untuk penyakit celiac.
- IgA tTG: Juga sangat akurat, dengan antigen yang sama (tTG).
- Pada defisiensi IgA (lebih umum pada celiac): IgG EMA dapat digunakan sebagai alternatif.
- Antibodi gliadin (IgG/IgA): Tidak direkomendasikan karena kurang spesifik dan dapat ditemukan pada penyakit usus lain atau orang sehat.
Hasil Positif dengan Biopsi Normal:
- Menunjukkan risiko berkembangnya penyakit celiac di kemudian hari.
Pemantauan:
- Kadar antibodi akan menurun dalam 6–12 bulan setelah diet bebas gluten.
- Hasil tetap positif menunjukkan ketidakpatuhan diet atau respons yang tidak lengkap.
Kaitan dengan Kondisi Lain
- Dermatitis herpetiformis: Ruam kulit yang sering disertai antibodi EMA/tTG positif.
- Diabetes tipe 1 pada anak: Hubungan kuat dengan penyakit celiac.
- Penyakit neurologis (mis. ataksia serebelar): Beberapa studi mengaitkannya dengan antibodi gliadin, tetapi EMA dan tTG lebih direkomendasikan untuk diagnosis.
Baca juga : Immunology and Its Diagnostic Applications: Mengenal Sistem Kekebalan Tubuh & Teknologi Diagnostik Modern
Kesimpulan
Tes EMA dan tTG adalah standar emas untuk mendiagnosis penyakit celiac. Hasil positif harus ditindaklanjuti dengan biopsi usus dan penerapan diet bebas gluten. Pemantauan kadar antibodi membantu menilai kepatuhan diet.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment