Allergic Disease: Penyebab, Tes IgE, dan Interpretasi Hasilnya

Table of Contents

Allergic Disease Penyebab, Tes IgE, dan Interpretasi Hasilnya


INFOLABMED.COMAllergic disease atau penyakit alergi adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu yang biasanya tidak berbahaya. 

Salah satu cara untuk mendiagnosis alergi adalah melalui pengukuran kadar Imunoglobulin E (IgE) dalam darah. 

Baca juga : Pemeriksaan Alergi Darah (Uji Antibodi IgE dan Uji Radioalergosorben [RAST])

Artikel ini akan membahas prinsip tes IgE, indikasi pemeriksaan, serta interpretasi hasilnya.

Apa Itu Tes IgE?

Tes IgE mengukur kadar total Imunoglobulin E dalam darah. 

IgE adalah antibodi yang diproduksi oleh sistem imun ketika tubuh terpapar alergen seperti serbuk sari, debu, atau makanan tertentu.

  • Satuan: kU/L
  • Kisaran Normal:
    • <100 kU/L (untuk usia >14 tahun)

Prinsip Pemeriksaan IgE

Dulu, tes IgE dilakukan dengan Radioimmunoassay (RIA), tetapi sekarang menggunakan Enzyme Immunoassay (EIA) yang lebih akurat dan aman.

Kapan Tes IgE Diperlukan?

Tes IgE tidak selalu diperlukan untuk diagnosis alergi. Beberapa indikasi pemeriksaannya meliputi:

  1. Skrining penyakit atopik (seperti asma, dermatitis atopik, atau rinitis alergi).
  2. Investigasi hiper-IgE syndrome (Job’s syndrome), suatu kelainan imunodefisiensi langka.
  3. Kecurigaan Churg-Strauss vasculitis (penyakit peradangan pembuluh darah).

Catatan Penting:

  • Tes IgE tidak bisa digunakan sebagai satu-satunya penentu alergi.
  • Hasil IgE rendah tidak menyingkirkan alergi (bahkan anafilaksis bisa terjadi dengan kadar IgE rendah).
  • Hanya pasien dengan IgE <7 kU/L yang kecil kemungkinannya memiliki alergi.

Interpretasi Hasil Tes IgE

  • IgE >1000 kU/L: Biasanya terkait dengan atopic eczema (dermatitis atopik).
  • IgE >50.000 kU/L: Mengonfirmasi hiper-IgE syndrome, meskipun diagnosis tetap berdasarkan gejala klinis.
  • Penyebab Lain Peningkatan IgE:
    • Infeksi parasit usus
    • Filariasis
    • Limfoma (terutama penyakit Hodgkin)
    • Churg-Strauss vasculitis

Baca juga : Pemeriksaan Immunoassay dan Alat Untuk Pemeriksaan D-Dimer

Kesimpulan

Tes IgE membantu dalam evaluasi allergic disease, tetapi hasilnya harus diinterpretasikan bersama gejala dan pemeriksaan lain. Kadar IgE tinggi tidak selalu berarti alergi, dan sebaliknya, kadar rendah tidak menyingkirkan reaksi alergi serius.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment