ACT Test: Fungsi, Prosedur, dan Pentingnya dalam Monitoring Heparin
INFOLABMED.COM – Activated Clotting Time (ACT) test adalah pemeriksaan darah yang digunakan untuk memantau efek pengencer darah (heparin) selama prosedur medis tertentu.
Artikel ACT test menjelaskan fungsi, prosedur, dan interpretasi hasil tes ACT.
Baca juga: Pemeriksaan Waktu Bekuan Teraktivasi (ACT) Pada Pemeriksaan Hemostasis
Apa Itu ACT Test?
ACT test mengukur waktu pembekuan darah setelah pemberian heparin dosis tinggi.
Tes ini terutama digunakan untuk:
✔ Memantau heparin selama operasi bypass jantung
✔ Menjaga keseimbangan antara pencegahan penggumpalan dan risiko perdarahan
✔ Menggantikan tes APTT ketika kadar heparin terlalu tinggi
Kapan ACT Test Diperlukan?
Tes ini biasanya dilakukan dalam situasi berikut:
🔹 Sebelum, selama, dan setelah operasi jantung terbuka
🔹 Selama angioplasty koroner atau dialisis
🔹 Ketika pasien menerima terapi heparin dosis tinggi
🔹 Jika tes APTT tidak dapat memberikan hasil yang akurat
Bagaimana Prosedur ACT Test?
- Sampel darah diambil dari vena di lengan.
- Tidak perlu persiapan khusus seperti puasa.
- Hasil tes dapat diketahui dengan cepat (biasanya di tempat tidur pasien atau ruang operasi).
Interpretasi Hasil ACT Test
- Nilai ACT diukur dalam detik: Semakin tinggi nilainya, semakin "encer" darah pasien.
- Selama operasi, ACT dijaga di atas batas tertentu untuk mencegah pembekuan darah.
- Setelah operasi, ACT dipantau hingga pasien stabil dan dosis heparin diturunkan.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil ACT
- Jumlah trombosit (trombositopenia dapat memperpanjang ACT)
- Suhu darah (darah yang dingin dapat memengaruhi hasil)
- Obat-obatan seperti aspirin yang memengaruhi fungsi trombosit
Perbedaan ACT dan APTT
- ACT digunakan untuk heparin dosis tinggi dan memberikan hasil cepat.
- APTT lebih umum untuk monitoring heparin dosis standar.
- Kedua tes ini tidak bisa dipertukarkan dan harus dinilai secara terpisah.
Baca juga: Tes Saring dan Tes Khusus Pada Pemeriksaan Hemostasis
Pentingnya ACT Test dalam Prosedur Medis
Dengan memantau ACT, tim medis dapat:
✅ Menyesuaikan dosis heparin secara akurat
✅ Mencegah komplikasi seperti perdarahan atau pembekuan darah
✅ Memastikan keamanan pasien selama dan setelah operasi
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment