Waspada Kolera: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Table of Contents

 

Waspada Kolera Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya


INFOLABMED.COM – Kolera adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. 

Penyakit ini dapat menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut. 

Baca juga : Pencegahan Penyakit Vibrio Parahemolyticus

Meskipun sebagian besar penderita tidak menunjukkan gejala berat, kolera bisa menyebabkan diare berair parah dan muntah yang mengancam jiwa. 

Setiap tahun, diperkirakan 1,3 hingga 4 juta kasus kolera terjadi di seluruh dunia, dengan angka kematian mencapai 21.000 hingga 143.000 jiwa. 

Namun, dengan penanganan dini dan tepat, pasien yang sakit parah sekalipun dapat sembuh.

Gejala Kolera

Sebagian besar penderita kolera hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali. Namun, sekitar 1 dari 10 orang dapat mengalami gejala berat seperti:

  • Diare berair parah
  • Muntah
  • Kram otot (terutama di kaki)

Kehilangan cairan tubuh secara cepat dapat menyebabkan dehidrasi berat dan syok, yang berpotensi fatal jika tidak segera ditangani.

Siapa yang Berisiko?

Orang yang tinggal di daerah dengan air minum tidak amansanitasi buruk, dan kebersihan yang kurang memiliki risiko tertinggi tertular kolera. 

Selain itu, wisatawan yang mengunjungi daerah endemik kolera juga berisiko terinfeksi, terutama jika mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. 

Beberapa kasus juga dilaporkan terjadi akibat mengonsumsi seafood mentah yang tercemar bakteri kolera.

Bagaimana Kolera Menyebar?

Kolera biasanya menyebar melalui:

  • Air minum atau makanan yang terkontaminasi tinja penderita kolera
  • Makanan laut mentah dari perairan yang tercemar

Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di daerah dengan sistem sanitasi yang buruk. Namun, kolera tidak mudah menular melalui kontak langsung dengan penderita.

Cara Mencegah Kolera

Jika Anda bepergian ke daerah yang rawan kolera, lakukan langkah pencegahan berikut:

  1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih secara teratur.
  2. Hindari air mentah – minumlah air yang sudah direbus atau disaring.
  3. Hindari makanan mentah, terutama seafood yang tidak dimasak dengan baik.
  4. Vaksinasi kolera dapat membantu mengurangi risiko infeksi.

Baca juga : Pemeriksaan Vibrio cholera | Penuntun Praktikum

Pengobatan Kolera

Jika Anda atau keluarga mengalami gejala kolera, segera cari pertolongan medis. Penanganan cepat sangat penting untuk mencegah dehidrasi parah. Beberapa metode pengobatan meliputi:

  • Terapi rehidrasi (oral atau infus) untuk menggantikan cairan yang hilang.
  • Antibiotik untuk mengurangi keparahan dan durasi penyakit.
  • Suplemen zinc untuk anak-anak guna mempercepat pemulihan.

Untuk bayi yang mengalami diare, teruskan pemberian ASI atau susu formula agar tetap terhidrasi.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin Rachma Amalia Maharani

Post a Comment