Klebsiella: Bakteri Berbahaya yang Kebal Antibiotik dan Cara Mencegahnya

Table of Contents
Klebsiella: Bakteri Berbahaya yang Kebal Antibiotik dan Cara Mencegahnya

INFOLABMED.COMKlebsiella adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan berbagai infeksi serius, terutama di lingkungan rumah sakit. 

Bakteri ini dikenal karena kemampuannya mengembangkan resistensi terhadap antibiotik, sehingga sulit diobati. 

Baca juga : Bakteri Kebal Antibiotik: Ancaman Kesehatan Global yang Kian Meningkat

Infeksi Klebsiella umumnya menyerang orang dengan sistem kekbalan tubuh lemah, seperti pasien di ICU, bayi baru lahir, dan lansia.

Apa Itu Klebsiella?

Klebsiella adalah bakteri gram-negatif yang dapat menyebabkan:

  • Pneumonia (radang paru-paru)
  • Infeksi saluran kemih
  • Infeksi luka operasi
  • Sepsis (infeksi darah)

Jenis yang paling umum adalah Klebsiella pneumoniae, yang sering dikaitkan dengan infeksi nosokomial (infeksi yang didapat di rumah sakit).

Bagaimana Klebsiella Menyebar?

Bakteri ini menyebar melalui:

  • Kontak langsung dengan pasien terinfeksi.
  • Perangkat medis seperti ventilator atau kateter.
  • Tangan yang tidak dicuci setelah menyentuh permukaan terkontaminasi.

Gejala Infeksi Klebsiella

Gejala tergantung pada lokasi infeksi:

  • Pneumonia: Demam tinggi, batuk berdahak kental, sesak napas.
  • Infeksi Saluran Kemih: Nyeri saat buang air kecil, anyang-anyangan.
  • Sepsis: Demam, tekanan darah turun, detak jantung cepat.

Diagnosis dan Pengobatan

  • Diagnosis: Dilakukan melalui tes laboratorium (kultur darah, urine, atau dahak).
  • Pengobatan:
Antibiotik spektrum luas, tetapi beberapa strain sudah resisten terhadap carbapenem (CRE/Klebsiella pneumoniae carbapenemase-producing).
Pada kasus berat, diperlukan kombinasi antibiotik atau terapi alternatif.

Baca juga : Uji Kultur Bakteri

Pencegahan Infeksi Klebsiella

  1. Cuci Tangan dengan sabun atau hand sanitizer berbasis alkohol: Sebelum dan setelah merawat pasien, setelah menggunakan toilet, dan setelah batuk atau bersin.
  2. Kebersihan Rumah Sakit: Sterilisasi peralatan medis dan penggunaan sarung tangan dan APD (Alat Pelindung Diri).
  3. Penggunaan Antibiotik yang Bijak untuk mencegah resistensi.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment