Teknik Fiksasi Sediaan Histologik: Menjaga Integritas Jaringan untuk Diagnostik Akurat

Table of Contents

 


INFOLABMED.COM - Fiksasi merupakan tahap awal yang vital dalam pembuatan sediaan histologik, bertujuan untuk menjaga struktur dan komponen seluler agar tetap dalam kondisi mendekati aslinya. 

Proses ini memungkinkan analisis mikroskopis yang akurat dan andal.

Pengertian dan Tujuan Fiksasi

Fiksasi adalah proses pengawetan jaringan biologis untuk mencegah degradasi akibat autolisis atau pembusukan. Tujuan utamanya adalah:

  • Menghentikan aktivitas enzimatik yang dapat merusak sel.

  • Mencegah pertumbuhan mikroorganisme.

  • Mempertahankan struktur morfologi jaringan.

  • Meningkatkan ketahanan jaringan terhadap proses pewarnaan dan pengamatan mikroskopis.

Proses fiksasi yang efektif memungkinkan jaringan untuk dipotong tipis dan diwarnai dengan baik, sehingga memudahkan identifikasi struktur seluler dan jaringan.

Jenis-Jenis Fiksasi

Secara umum, terdapat dua jenis fiksasi yang digunakan dalam pembuatan sediaan histologik:

  1. Fiksasi Kimia: Menggunakan bahan kimia untuk mengawetkan jaringan. Contohnya termasuk formaldehida, glutaraldehida, dan alkohol. Fiksasi kimia bekerja dengan membentuk ikatan silang antara protein, menjaga struktur jaringan. 

  2. Fiksasi Fisik: Melibatkan metode fisik seperti pemanasan, pembekuan, atau penggunaan gelombang mikro untuk mengawetkan jaringan. Metode ini kurang umum dibandingkan fiksasi kimia dan biasanya digunakan dalam situasi khusus.

Teknik Fiksasi

Beberapa teknik fiksasi yang umum digunakan meliputi:

  • Fiksasi Imersi: Jaringan direndam langsung dalam larutan fiksatif. Teknik ini sederhana dan banyak digunakan untuk berbagai jenis jaringan. 

  • Fiksasi Perfusi: Larutan fiksatif dipompa melalui sistem peredaran darah, memungkinkan fiksatif mencapai seluruh jaringan dengan cepat. Teknik ini sering digunakan dalam penelitian hewan. 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fiksasi

Beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas fiksasi meliputi:

  • Ukuran dan ketebalan jaringan: Jaringan yang lebih kecil dan tipis memungkinkan penetrasi fiksatif yang lebih baik.

  • Waktu fiksasi: Waktu yang cukup diperlukan untuk memastikan fiksatif meresap ke seluruh jaringan.

  • Suhu: Suhu yang lebih tinggi dapat mempercepat proses fiksasi, tetapi harus dikontrol untuk mencegah kerusakan jaringan.

  • pH dan konsentrasi fiksatif: pH dan konsentrasi yang tepat penting untuk menjaga struktur jaringan dan mencegah artefak. 

Fiksasi adalah langkah krusial dalam pembuatan sediaan histologik yang menentukan kualitas dan akurasi diagnosis. 

Pemilihan teknik dan jenis fiksatif yang tepat, serta kontrol terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi fiksasi, sangat penting untuk menghasilkan sediaan yang optimal.


Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment