Benarkah Stres Bisa Mempengaruhi Hasil APTT? Ini Fakta Ilmiahnya
INFOLABMED.COM - Dalam dunia medis dan laboratorium, pemeriksaan APTT (Activated Partial Thromboplastin Time) digunakan untuk mengevaluasi fungsi jalur intrinsik dan jalur bersama dari sistem pembekuan darah.
Namun, satu pertanyaan menarik yang kini mulai mendapat perhatian: Apakah stres dapat mempengaruhi hasil APTT?
Sejumlah penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres psikologis maupun fisiologis memiliki potensi memengaruhi sistem koagulasi, termasuk waktu APTT.
Hal ini sangat penting diketahui oleh klinisi, laboran, maupun pasien, karena hasil APTT yang abnormal bisa memicu kesalahan interpretasi klinis jika tidak mempertimbangkan faktor stres.
Hubungan Antara Stres dan Koagulasi Darah
Menurut jurnal dari Thrombosis Research dan Frontiers in Physiology, respon tubuh terhadap stres melibatkan aktivasi sistem saraf simpatik dan pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol.
Hormon ini dapat:
- Meningkatkan kadar faktor pembekuan tertentu
- Menurunkan ambang aktivasi trombosit
- Mengganggu keseimbangan fibrinolitik
- Memendekkan atau memperpanjang waktu APTT, tergantung pada kondisi individu dan derajat stres
Studi Ilmiah yang Mendukung
Sebuah studi pada pasien preoperatif menunjukkan bahwa stres akibat kecemasan sebelum operasi berhubungan dengan waktu APTT yang lebih pendek.
Sementara itu, stres kronis justru dapat menyebabkan peningkatan risiko tromboemboli akibat aktivasi sistem pembekuan yang berlangsung terus-menerus.
Hal ini menegaskan bahwa interpretasi hasil APTT perlu mempertimbangkan kondisi emosional pasien, terutama jika tidak ada riwayat penggunaan antikoagulan atau kelainan pembekuan sebelumnya.
Dampaknya bagi Pemeriksaan Laboratorium
- Pengambilan sampel sebaiknya dilakukan dalam kondisi pasien yang tenang.
- Stres akut sebelum pengambilan darah dapat menyebabkan fluktuasi hasil.
- Tenaga laboratorium perlu mencatat keadaan emosional pasien bila dianggap signifikan.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi para Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM), yang harus memastikan kualitas pra-analitik tetap terjaga.
Stres bukan hanya berdampak pada mental, tetapi juga pada hasil laboratorium, termasuk APTT (Activated Partial Thromboplastin Time).
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pemeriksaan laboratorium untuk mempertimbangkan faktor psikologis pasien guna mendapatkan hasil yang akurat dan representatif.
Post a Comment