Specimen Processing: Panduan Lengkap Pengolahan Sampel Medis untuk Diagnosis Akurat

Table of Contents

Specimen Processing: Panduan Lengkap Pengolahan Sampel Medis untuk Diagnosis Akurat

INFOLABMED.COM - Specimen processing adalah tahap kritis dalam diagnosis laboratorium.

Kesalahan dalam pengumpulan atau pengolahan sampel dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat. Berikut panduan lengkap untuk berbagai jenis sampel medis:

Baca juga : Antikoagulan dalam Persiapan Sampel Darah untuk Pemeriksaan Laboratorium: Pentingnya Penggunaan yang Tepat

1. Pengolahan Sampel Urine

  • Koleksi: Gunakan metode mid-stream clean catch dalam wadah steril.
  • Pemeriksaan Awal:
    • Buat wet film untuk deteksi sel pus dan bakteri.
    • Inokulasi di media MacConkey Agar (MA) dan Blood Agar (BA), inkubasi 37°C semalam.
  • Interpretasi:
    • Signifikan bakteriuria: ≥10⁵ CFU/mL.
    • Patogen umum: E. coli, Klebsiella, Pseudomonas.
    • Lakukan Antibiotic Sensitivity Test (ABST) pada isolat signifikan.

2. Pengolahan Sampel Darah (Blood Culture)

  • Koleksi:
    • Desinfeksi kulit dengan antiseptik.
    • Ambil 2 sampel dari lokasi berbeda (optimal: 10 mL darah/orang dewasa).
  • Media Kultur:
    • Gunakan Bile Broth atau Brain Heart Infusion Broth.
    • Subkultur di BA & MA setiap 2 hari jika dicurigai tifus.
  • Patogen Umum:
    • S. aureus, Salmonella, E. coli.
    • Untuk hasil cepat, gunakan metode Bactec/Bactalert.

3. Pengolahan Sampel Sputum

  • Koleksi:
    • Minta pasien batukkan dahak (bukan saliva) ke wadah steril.
    • Ideal dikumpulkan pagi hari.
  • Pemeriksaan:
    • Tolak sampel jika banyak sel epitel (terkontaminasi saliva).
    • Inokulasi di BA, MA, dan Chocolate Agar (CA).
  • Patogen Umum:
    • Streptococcus pneumoniae, Klebsiella, Haemophilus influenzae.

4. Pengolahan Sampel CSF (Cairan Serebrospinal)

  • Koleksi:
    • Diambil via lumbar puncture oleh dokter.
    • Volume: 3–5 mL dalam wadah steril.
  • Penting:
    • Jangan simpan di kulkas (mematikan H. influenzae).
    • Jika terlambat, simpan suhu ruang.
  • Pemeriksaan:
    • Mikroskop langsung (Gram stain atau wet mount).
    • Kultur di BA, CA, MA.
    • Patogen: S. pneumoniae, H. influenzae, E. coli.

5. Pengolahan Sampel Feses

  • Koleksi:
    • Ambil 1–2 mL feses segar (hindari urine).
    • Wadah steril dan tertutup rapat.
  • Media Kultur:
    • MADCA/XLD (selektif untuk Salmonella/Shigella).
    • TCBS untuk kasus kolera (Vibrio cholerae).
  • Patogen Umum:
    • E. coli patogenik, Salmonella, Shigella, Vibrio.

Baca juga : Strategi 5 Q Framework Total Quality Management

6. Pengolahan Sampel Pus Swab

  • Koleksi:
    • Gunakan swab steril atau jarum suntik.
    • Hindari swab kering (gunakan transport medium: Amies/Stuart).
  • Pemeriksaan:
    • Gram stain langsung.
    • Kultur di BA, MA, CA, dan RCM (jika anaerob dicurigai).
  • Patogen Umum:
    • Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Klebsiella.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment