Somatomedin C (IGF-1): Fungsi, Nilai Normal, dan Penyebab Hasil Tidak Normal
Table of Contents
INFOLABMED.COM – Somatomedin C, juga dikenal sebagai Insulin-Like Growth Factor-1 (IGF-1), adalah hormon peptida yang diproduksi di hati dan berperan penting dalam pertumbuhan tulang, metabolisme glukosa, serta transportasi asam amino.
Kadar IGF-1 dalam tubuh dipengaruhi oleh aktivitas hormon pertumbuhan (growth hormone/GH), sehingga pengukurannya dapat memberikan informasi penting mengenai kondisi kesehatan, termasuk gangguan pertumbuhan dan metabolisme.
Apa Itu Somatomedin C (IGF-1)?
IGF-1 adalah hormon yang mirip dengan insulin dan berperan dalam:
- Pembentukan tulang rawan dan kolagen.
- Meningkatkan metabolisme glukosa.
- Mendukung transportasi asam amino di jantung dan diafragma.
Kadar IGF-1 sering diukur untuk:
- Mendeteksi kelebihan atau kekurangan hormon pertumbuhan.
- Memantau pengobatan dwarfisme hipofisis.
- Menilai tingkat keparahan acromegaly (kelebihan hormon pertumbuhan pada dewasa).
Nilai Normal IGF-1 Berdasarkan Usia
Berikut kisaran normal IGF-1 dalam darah:
- 16–24 tahun: 182–780 ng/mL
- 25–39 tahun: 114–492 ng/mL
- 40–54 tahun: 90–360 ng/mL
- >54 tahun: 71–290 ng/mL
Penyebab Kadar IGF-1 Tinggi
- Acromegaly atau gigantisme (kelebihan hormon pertumbuhan).
- Kanker hati.
- Obesitas.
- Pubertas dini (precocious puberty).
- Kehamilan.
Penyebab Kadar IGF-1 Rendah
- Dwarfisme (kekurangan hormon pertumbuhan).
- Anorexia nervosa.
- Sirosis hati.
- Diabetes melitus.
- Hipotiroidisme.
- Malnutrisi atau kwashiorkor.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes IGF-1
- Peningkatan palsu: Pemindaian radioaktif dalam 7 hari sebelumnya.
- Obat yang meningkatkan IGF-1: Kortikosteroid.
- Obat yang menurunkan IGF-1: Estrogen, octreotide, pegvisomant.
Prosedur Tes IGF-1
- Persiapan: Tidak perlu puasa.
- Proses: Pengambilan sampel darah 7 mL.
- Setelah tes: Pantau perdarahan di area pengambilan darah.
THE EVIDENCE FOR PRACTICE
Menurut penelitian, pengukuran IGF-1 sangat penting untuk:- Skrining acromegaly (karena kadar IGF-1 yang tinggi hampir selalu terkait dengan kondisi ini).
- Memantau hasil pengobatan, seperti pasca-operasi atau terapi octreotide.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment