Rheumatoid Arthritis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengelola Nyeri Sendi

Table of Contents
Rheumatoid Arthritis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengelola Nyeri Sendi


INFOLABMED.COMRheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendiri, terutama pada sendi tangan, pergelangan tangan, dan lutut. 

Kerusakan akibat RA dapat menyebabkan nyeri kronis, pembengkakan, gangguan keseimbangan, hingga deformasi sendi. 

Baca juga : Memahami Arthritis: Gejala, Jenis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Tak hanya menyerang sendi, RA juga bisa memengaruhi paru-paru, jantung, dan mata.

Dampak Rheumatoid Arthritis pada Kehidupan

RA dapat membatasi aktivitas fisik dan interaksi sosial penderitanya. 

Banyak orang dengan RA mengalami kesulitan dalam pekerjaan yang membutuhkan gerakan fisik berat atau cepat. 

Selain itu, mereka juga rentan terhadap isolasi sosial karena keterbatasan dalam menikmati aktivitas sehari-hari.

Gejala Rheumatoid Arthritis

Gejala RA meliputi:

  1. Nyeri, kaku, atau pegal di lebih dari satu sendi.
  2. Kemerahan, kehangatan, pembengkakan, dan nyeri tekan pada sendi.
  3. Penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
  4. Demam ringan.
  5. Kelelahan dan kelemahan.
  6. Fase Flares dan Remisi

Penderita RA mungkin mengalami:

  • Flares: Kondisi ketika gejala tiba-tiba muncul atau memburuk.
  • Remisi: Masa ketika gejala membaik atau hilang sementara.
  • Faktor Risiko Rheumatoid Arthritis

Penyebab RA belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risikonya:

  • Merokok – Dapat memperburuk gejala dan memicu RA.
  • Usia – Risiko meningkat pada usia 50–59 tahun.
  • Jenis Kelamin – Wanita 2–3 kali lebih berisiko, terutama yang belum pernah melahirkan.
  • Riwayat Keluarga – Gen tertentu seperti HLA class II dapat meningkatkan risiko.
  • Paparan Masa Kecil – Anak dengan orang tua perokok lebih berisiko terkena RA di masa dewasa.

Diagnosis dan Pengobatan RA

Diagnosis RA dilakukan melalui:

  1. Pemeriksaan fisik.
  2. Tes laboratorium dan rontgen.
  3. Evaluasi riwayat kesehatan.
  4. Pentingnya Penanganan Dini
  5. Konsultasi dengan rheumatologist (spesialis arthritis) sangat dianjurkan untuk mencegah kerusakan sendi permanen.

Pilihan Pengobatan:

  1. DMARDs (Disease-Modifying Antirheumatic Drugs) – Memperlambat perkembangan RA dan mengurangi pembengkakan sendi.
  2. Biologics – Jenis DMARD yang menargetkan sistem imun penyebab peradangan.

Baca juga : Rheumatoid Factor (RF): Antibodi yang Ditemukan Pada Penderita Rheumatoid Arthritis

Tips Perawatan Mandiri untuk RA

Selain obat-obatan, beberapa langkah berikut dapat membantu mengelola gejala RA:

  1. Tetap aktif secara fisik dengan olahraga ringan.
  2. Pertahankan berat badan ideal. 
  3. Hindari cedera sendi atau gerakan berulang yang membebani persendian.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin Rachma Amalia Maharani

Post a Comment