Psikotropika: Pemahaman, Golongan, dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental
INFOLABMED.COM – Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, yang dapat memengaruhi fungsi otak dan sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan perubahan dalam aktivitas mental, suasana hati, perilaku, serta persepsi seseorang.
Psikotropika adalah zat atau obat yang memengaruhi fungsi otak dan sistem saraf pusat, menyebabkan perubahan dalam aktivitas mental, suasana hati, perilaku, serta persepsi seseorang.
Obat ini dapat berupa bahan alamiah maupun sintetis dan digunakan dalam dunia medis untuk pengobatan gangguan mental tertentu.
Golongan Psikotropika
Di Indonesia, psikotropika diklasifikasikan menjadi empat golongan berdasarkan potensi ketergantungannya:
Golongan I: Psikotropika dengan potensi sangat kuat menyebabkan ketergantungan. Contoh: LSD, ekstasi.
Golongan II: Psikotropika dengan potensi kuat menyebabkan ketergantungan. Contoh: amfetamin.
Golongan III: Psikotropika dengan potensi sedang menyebabkan ketergantungan. Contoh: fenobarbital.
Golongan IV: Psikotropika dengan potensi ringan menyebabkan ketergantungan. Contoh: diazepam, nitrazepam.
Dampak Penggunaan Psikotropika
Penggunaan psikotropika dapat memberikan efek terapeutik dalam pengobatan gangguan mental, namun penyalahgunaannya dapat menimbulkan dampak negatif, antara lain:
Efek Samping Fisik: Pusing, mual, gangguan tidur, penurunan kesadaran.
Efek Psikologis: Halusinasi, kecemasan, depresi.
Ketergantungan: Penggunaan berulang dapat menyebabkan kecanduan.
Oleh karena itu, penggunaan psikotropika harus selalu di bawah pengawasan tenaga medis profesional.
Psikotropika memiliki peran penting dalam pengobatan gangguan mental, namun harus digunakan dengan hati-hati dan sesuai indikasi medis.
Penting bagi masyarakat untuk memahami golongan psikotropika dan potensi dampaknya agar dapat mencegah penyalahgunaan dan menjaga kesehatan mental secara optimal.
Post a Comment