Protein S: Fungsi, Nilai Normal, dan Pentingnya dalam Mencegah Pembekuan Darah

Table of Contents

 

Protein S Fungsi, Nilai Normal, dan Pentingnya dalam Mencegah Pembekuan Darah

INFOLABMED.COM – Protein S adalah protein penting yang diproduksi di hati dan beredar dalam plasma darah. 

Protein S ini memainkan peran krusial dalam mengatur proses pembekuan darah dengan menjadi kofaktor bagi Protein C, yang berfungsi menonaktifkan faktor pembekuan V dan VIII. 

Baca juga : Degradasi Protein: Proses Vital dalam Pengaturan Keseimbangan Sel

Tanpa Protein S yang cukup, risiko pembentukan trombus (bekuan darah) di pembuluh darah meningkat, sehingga pemeriksaan kadar Protein S sering dilakukan pada pasien dengan riwayat trombosis berulang atau kondisi hiperkoagulabilitas.

Fungsi Protein S dalam Tubuh

Protein S bekerja sebagai pendamping Protein C untuk mencegah pembekuan darah yang tidak terkendali. 

Proses ini sangat penting setelah hemostasis (proses penghentian perdarahan) selesai. 

Jika Protein S tidak mencukupi, tubuh berisiko mengalami trombosis vaskular, yang dapat memicu penyumbatan pembuluh darah.

Nilai Normal Protein S

Kadar normal Protein S dalam darah adalah 60–150%. Nilai di bawah rentang ini dapat mengindikasikan defisiensi atau kondisi lain yang memengaruhi produksinya.

Penyebab Kadar Protein S Rendah

Beberapa faktor yang dapat menurunkan kadar Protein S meliputi:

  • Konsumsi akut (misalnya pada DIC/Disseminated Intravascular Coagulation)
  • Defisiensi Protein S familial (keturunan)
  • Kehamilan
  • Penyakit ginjal
  • Kekurangan vitamin K (karena Protein S bergantung pada vitamin K untuk produksinya)

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes

  • Hemolisis sampel darah dapat mengganggu akurasi hasil.
  • Obat-obatan tertentu, seperti asparaginase, kontrasepsi oral, dan warfarin, dapat menurunkan kadar Protein S.

Prosedur Pemeriksaan Protein S

Sebelum Tes:

  • Tidak perlu puasa.
  • Jelaskan tujuan tes kepada pasien.

Proses Pengambilan Sampel:

  • Darah diambil sebanyak 7 mL menggunakan tabung biru muda (light blue-top).
  • Petugas harus menggunakan sarung tangan selama prosedur.

Setelah Tes:

  • Berikan tekanan pada area venipuncture untuk mencegah perdarahan.
  • Labeli sampel dengan benar dan kirim ke laboratorium.
  • Laporkan hasil abnormal ke dokter.

Protein S adalah komponen vital dalam sistem antikoagulan tubuh. Defisiensinya dapat meningkatkan risiko trombosis, sehingga pemeriksaan kadar Protein S penting bagi pasien dengan riwayat pembekuan darah abnormal. 

Baca juga : Protein C (PC): Fungsi, Nilai Normal, dan Pentingnya dalam Mencegah Thrombosis

Jika hasil tes menunjukkan kadar rendah, evaluasi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan penyebab dan penanganan yang tepat.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment