Mengenal Prinsip Kerja PCR: Teknik Amplifikasi DNA yang Mengubah Dunia Biologi Molekuler
Table of Contents
INFOLABMED.COM – Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah teknik biologi molekuler revolusioner yang memungkinkan amplifikasi (perbanyakan) segmen spesifik DNA secara in vitro.
Dikembangkan oleh Kary Mullis pada tahun 1983, PCR telah menjadi alat utama dalam berbagai bidang, termasuk diagnostik medis, penelitian genetik, dan forensik.
🔬 Apa Itu PCR?
PCR adalah teknik laboratorium yang digunakan untuk memperbanyak salinan spesifik dari segmen DNA.
Proses ini melibatkan penggunaan enzim DNA polimerase yang bekerja pada suhu tinggi, memungkinkan amplifikasi DNA secara eksponensial dalam waktu singkat.
PCR terdiri dari tiga tahap utama: denaturasi, annealing, dan ekstensi.
🔄 Tahapan Utama dalam PCR
- Denaturasi (90–95°C): Panas digunakan untuk memisahkan dua untai DNA ganda menjadi untai tunggal.
- Annealing (50–65°C): Suhu diturunkan untuk memungkinkan primer spesifik mengikat pada urutan target DNA.
- Ekstensi (72°C): DNA polimerase mensintesis untai DNA baru dengan menambahkan nukleotida ke primer, memperpanjang untai DNA baru.
Setiap siklus PCR menggandakan jumlah salinan DNA target, memungkinkan deteksi bahkan dari jumlah DNA yang sangat kecil.
🧪 Aplikasi PCR dalam Berbagai Bidang
- Diagnostik Medis: Mendeteksi infeksi virus seperti HIV, hepatitis, dan SARS-CoV-2.
- Forensik: Menganalisis sampel genetik untuk identifikasi individu.
- Penelitian Genetik: Mempelajari ekspresi gen dan mutasi genetik.
- Bioteknologi: Mengembangkan terapi gen dan rekayasa genetika.
PCR telah merevolusi biologi molekuler dengan memungkinkan amplifikasi cepat dan spesifik dari segmen DNA target.
Teknik ini telah membuka berbagai kemungkinan baru dalam penelitian ilmiah dan aplikasi medis.
Post a Comment