Mengenal Porphyrins (Coproporphyrin, Porphobilinogen [PBG], Uroporphyrin, Urinary Porphyrins): Indikator Kesehatan dari Urine
INFOLABMED.COM - Porphyrins adalah sekelompok senyawa yang memiliki peran penting dalam proses biosintesis heme, komponen esensial dari hemoglobin dalam darah.
Beberapa jenis porphyrins seperti coproporphyrin, porphobilinogen (PBG), dan uroporphyrin digunakan sebagai indikator laboratorium untuk mendeteksi gangguan metabolisme seperti porfiria.
Baca juga : Pemeriksaan Urine secara Makroskopis | Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik
Setiap tahapan dalam sintesis heme memerlukan enzim tertentu. Jika salah satu enzim ini mengalami defisiensi—akibat kelainan genetik atau pengaruh zat toksik—maka zat antara akan menumpuk dan menyebabkan porfiria.
Pada kondisi ini, porphyrins akan diekskresikan dalam jumlah besar melalui urin, menyebabkan warnanya berubah menjadi kuning tua hingga burgundy.
Nilai Normal Porphyrins dalam Urine
Sampel acak secara kualitatif:
- Coproporphyrin: 3–20 μg/dL
- Porphobilinogen (PBG): Negatif
- Uroporphyrin: Negatif
Tes kuantitatif 24 jam:
- Coproporphyrin: 50–160 mg/24 jam (0.075–0.24 μmol/24 jam)
- Porphobilinogen (PBG): 0–1.5 mg/24 jam (0–4.4 μmol/24 jam)
- Uroporphyrin: Hingga 50 mg/24 jam (hingga 0.06 μmol/24 jam)
Makna Nilai Abnormal
Kadar porphyrins yang meningkat dalam urine dapat mengindikasikan beberapa kondisi medis, di antaranya:
- Sirosis hati
- Mononukleosis infeksiosa
- Keracunan timbal
- Porfiria
- Hepatitis virus
Faktor yang Mempengaruhi Hasil
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan porphyrins meliputi:
- Kehamilan dan menstruasi
- Penggunaan obat-obatan tertentu seperti antibiotik (penisilin, tetrasiklin), antiséptik (fenazopiridin), barbiturat, hipnotik, fenotiazin, prokain, dan sulfonamid
Petunjuk Pengambilan Sampel Urine
Sampel Acak:
- Disarankan dikumpulkan selama atau segera setelah serangan akut porfiria (misalnya nyeri perut hebat dan gejala neurologis)
- Urine harus dilindungi dari cahaya dan segera dikirim ke laboratorium
Tes Kuantitatif 24 Jam:
- Gunakan wadah khusus dengan pengawet dari laboratorium
- Mulai pengumpulan di pagi hari, buang urin pertama, dan kumpulkan semua urin selama 24 jam berikutnya
- Simpan urin dalam lemari es atau es selama pengumpulan
- Jika ada urin yang terlewat, tes harus diulang
- Setelah 24 jam, labeli dan kirimkan sampel ke laboratorium secepat mungkin
Baca juga : Pemeriksaan Urine: Pentingnya Deteksi Dini Masalah Kesehatan
Tindakan Setelah Pemeriksaan
Setelah sampel diperiksa:
- Laporkan hasil abnormal kepada penyedia layanan kesehatan utama
- Gunakan sarung tangan saat menangani spesimen
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment