Pereaksi Mayer dalam Toksikologi Klinik: Deteksi Alkaloid dengan Reagen Klasik

Table of Contents


INFOLABMED.COM – Pereaksi Mayer merupakan salah satu reagen klasik yang digunakan dalam toksikologi klinik untuk mendeteksi alkaloid dalam sampel biologis. 

Meskipun metode ini sederhana dan ekonomis, penting untuk memahami cara kerja, persiapan, dan potensi risiko yang terkait dengan penggunaannya.

Apa Itu Pereaksi Mayer?

Pereaksi Mayer adalah larutan kimia yang digunakan untuk mendeteksi alkaloid dalam sampel. 

Reagen ini terdiri dari kalium iodida (KI) dan merkuri(II) klorida (HgCl₂) yang dilarutkan dalam air deionisasi. 

Ketika ditambahkan ke larutan yang mengandung alkaloid, akan terbentuk endapan putih atau kekuningan, menandakan adanya alkaloid dalam sampel. 

Cara Kerja Pereaksi Mayer

Reaksi yang terjadi antara alkaloid dan Pereaksi Mayer membentuk kompleks garam merkuri-alkaloid yang tidak larut, menghasilkan endapan berwarna putih atau krem. 

Reaksi ini umumnya terjadi pada pH netral atau sedikit asam, sehingga penting untuk menyesuaikan kondisi pH sampel sebelum penambahan reagen.

Persiapan Pereaksi Mayer

Untuk menyiapkan Pereaksi Mayer, campurkan 1,36 gram merkuri(II) klorida dengan 5,00 gram kalium iodida dalam 100 ml air deionisasi. 

Larutan ini harus disiapkan segar dan digunakan segera untuk memastikan reaktivitas optimal. 

Penggunaan dalam Toksikologi Klinik

Dalam konteks toksikologi klinik, Pereaksi Mayer digunakan sebagai tes skrining awal untuk mendeteksi alkaloid dalam sampel biologis seperti urin atau darah. 

Tes ini sering digunakan untuk identifikasi narkotika atau amfetamin, memberikan indikasi awal sebelum dilakukan analisis lebih lanjut menggunakan metode yang lebih sensitif seperti kromatografi.

Potensi Risiko dan Keamanan

Meskipun efektif, penggunaan Pereaksi Mayer harus dilakukan dengan hati-hati karena bahan kimia yang terkandung, terutama merkuri, bersifat toksik. 

Merkuri dapat menyebabkan kerusakan organ jika terpapar dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu lama.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dan mengikuti prosedur keselamatan laboratorium saat bekerja dengan reagen ini .

Pereaksi Mayer tetap menjadi alat yang berguna dalam toksikologi klinik untuk deteksi awal alkaloid. 

Meskipun metode ini sederhana dan ekonomis, penting untuk memahami cara kerja, persiapan, dan potensi risiko yang terkait dengan penggunaannya. 

Dengan pemahaman yang tepat dan prosedur keselamatan yang baik, Pereaksi Mayer dapat digunakan secara efektif dalam identifikasi narkotika dan amfetamin dalam sampel biologis.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment