Penjaminan Mutu Laboratorium Virus: Menjamin Akurasi dan Keandalan Hasil Pemeriksaan

Table of Contents


INFOLABMED.COM – Penjaminan mutu laboratorium virus merupakan aspek krusial dalam memastikan akurasi, konsistensi, dan keandalan hasil pemeriksaan virologi. 

Dengan meningkatnya kompleksitas penyakit infeksi dan pentingnya diagnosis yang tepat, laboratorium harus menerapkan standar kualitas yang ketat.

🔬 Penjaminan Mutu Laboratorium Virus: Pilar Keandalan Diagnosis

1. Pemantapan Mutu Internal (PMI)

PMI mencakup serangkaian kegiatan yang dilakukan secara rutin di dalam laboratorium untuk memastikan kualitas hasil pemeriksaan. Kegiatan ini meliputi:

  • Pra-analitik: Pengambilan dan penanganan spesimen yang tepat.

  • Analitik: Proses pengujian menggunakan metode yang valid dan terstandarisasi.

  • Paska-analitik: Pelaporan hasil yang jelas dan akurat.

Selain itu, kalibrasi alat, kontrol kualitas reagen, dan pelatihan personel juga merupakan bagian integral dari PMI. 

2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME)

PME dilakukan untuk mengevaluasi kinerja laboratorium melalui uji profisiensi dan audit eksternal. Program ini membantu laboratorium dalam:

  • Evaluasi Kinerja: Membandingkan hasil laboratorium dengan standar atau laboratorium lain.

  • Identifikasi Kelemahan: Menemukan area yang memerlukan perbaikan.

  • Peningkatan Kualitas: Menerapkan perbaikan berdasarkan temuan evaluasi.

WHO melalui program External Quality Assurance Programme (EQAP) telah mendukung laboratorium di Indonesia dalam menjaga kualitas pemeriksaan COVID-19. 

3. Verifikasi dan Validasi Metode

Sebelum digunakan secara rutin, setiap metode diagnostik harus melalui proses verifikasi dan validasi untuk memastikan:

  • Akurasi: Kemampuan metode dalam menghasilkan hasil yang benar.

  • Presisi: Konsistensi hasil yang diperoleh dari pengujian berulang.

  • Spesifisitas dan Sensitivitas: Kemampuan metode dalam mendeteksi target spesifik tanpa menghasilkan hasil positif palsu.

4. Audit dan Evaluasi Berkala

Audit internal dan eksternal dilakukan untuk menilai kepatuhan laboratorium terhadap standar yang ditetapkan. Evaluasi ini mencakup:

  • Proses Laboratorium: Menilai efektivitas dan efisiensi proses yang ada.

  • Sumber Daya Manusia: Menilai kompetensi dan pelatihan personel.

  • Sarana dan Prasarana: Menilai kondisi dan kelayakan peralatan serta fasilitas laboratorium.

Temuan dari audit digunakan sebagai dasar untuk perbaikan berkelanjutan.


🌍 Implementasi di Indonesia

Di Indonesia, laboratorium virologi seperti di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia telah mendapatkan akreditasi dari WHO sebagai laboratorium nasional untuk pengujian resistensi obat ARV. 

Akreditasi ini menunjukkan komitmen terhadap standar kualitas internasional dalam pemeriksaan virologi.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment