Pemeriksaan VDRL: Fungsi, Prosedur, dan Interpretasi Hasil untuk Deteksi Sifilis
INFOLABMED.COM – Pemeriksaan VDRL (Venereal Disease Research Laboratory) adalah uji laboratorium yang digunakan sebagai skrining awal untuk mendeteksi sifilis.
Tes ini tergolong dalam kategori nontreponemal, artinya tidak mendeteksi bakteri penyebab sifilis (Treponema pallidum) secara langsung, melainkan mendeteksi antibodi yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap infeksi.
Baca juga : Pemeriksaan VDRL (Venereal Disease Research Laboratory) Test Metode Slide
Mengapa Pemeriksaan VDRL Penting?
VDRL menjadi pilihan utama karena:
- Sederhana dan cepat
- Sensitif untuk mendeteksi infeksi sifilis
- Biaya terjangkau dibanding tes lainnya
Namun, tes ini memiliki beberapa kekurangan, seperti:
- Fenomena prozon: Hasil negatif palsu karena kadar antibodi terlalu tinggi.
- Reaksi positif palsu biologis (BFP): Terjadi pada kondisi seperti lupus, kehamilan, atau infeksi virus lainnya.
Prosedur Pemeriksaan VDRL
Pemeriksaan VDRL dapat dilakukan secara kualitatif (positif/negatif) atau semikuantitatif (dengan pengenceran untuk menentukan titer antibodi).
1. Tes Kualitatif
- Sampel serum atau plasma dipanaskan pada suhu kamar.
- Diteteskan ke slide khusus bersama kontrol positif dan negatif.
- Ditambahkan antigen kardiolipin.
- Diputar menggunakan rotator selama 8 menit.
- Diamati adanya flokulasi (penggumpalan) yang menandakan hasil reaktif.
2. Tes Semikuantitatif
- Dilakukan pengenceran serial untuk menentukan tingkat reaktivitas.
- Hasil dinyatakan dalam titer (misal 1:8, 1:16), yang membantu memantau respons pengobatan.
Interpretasi Hasil VDRL
- Nonreaktif: Tidak terdeteksi antibodi sifilis.
- Reaktif: Ada indikasi infeksi, tetapi perlu dikonfirmasi dengan tes treponemal (seperti FTA-ABS).
- Positif palsu: Bisa terjadi pada kondisi autoimun, kehamilan, atau infeksi lain.
- Fenomena prozon: Hasil negatif palsu karena antibodi terlalu pekat (diperlukan pengenceran ulang).
Kapan Hasil VDRL Tidak Akurat?
- Sifilis tahap awal: Sensitivitas hanya 70-90%.
- Sifilis laten lanjut: 30% kasus bisa negatif.
- Infeksi HIV: Respons antibodi mungkin tidak biasa.
Baca juga : Memahami Laporan Pemeriksaan VDRL: Pentingnya Deteksi Dini Sifilis
Kesimpulan
Pemeriksaan VDRL tetap menjadi tes skrining utama untuk sifilis karena kemudahan dan biayanya yang terjangkau.
Namun, hasilnya harus dikonfirmasi dengan tes treponemal dan dievaluasi berdasarkan riwayat klinis pasien.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment