Waspadai Pengaruh Hematokrit Tinggi terhadap Hasil PT dan APTT: Pentingnya Koreksi dalam Pemeriksaan Koagulasi

Table of Contents


INFOLABMED.COM - Pemeriksaan PT (Prothrombin Time) dan APTT (Activated Partial Thromboplastin Time) merupakan prosedur standar untuk menilai kemampuan pembekuan darah seseorang. 

Namun, hasil keduanya dapat terdistorsi secara signifikan jika kadar hematokrit (HCt) pasien melebihi batas normal.

Beberapa penelitian laboratorium menyebutkan bahwa kadar HCt yang tinggi (>55%) menyebabkan proporsi plasma menurun dan meningkatkan kadar antikoagulan (natrium sitrat) dalam tabung pengambilan darah. 

Hal ini dapat menyebabkan hasil PT dan APTT tampak lebih lama dari yang seharusnya, walaupun fungsi hemostasis pasien sebenarnya normal.

Apa Itu HCt dan Mengapa Penting dalam PTAPTT?

HCt (Hematokrit) adalah persentase volume sel darah merah terhadap total volume darah. Nilai normal bervariasi:

  • Laki-laki: 40–54%
  • Perempuan: 36–48%
  • Bayi baru lahir: hingga 60%

Jika nilai HCt terlalu tinggi, maka volume plasma dalam sampel menjadi lebih sedikit, sementara volume natrium sitrat tetap sama. Akibatnya:

  • Konsentrasi sitrat menjadi relatif tinggi
  • Ion kalsium dalam uji koagulasi lebih banyak terikat
  • Waktu pembekuan seperti PT dan APTT terlihat lebih panjang

Koreksi Sitrat: Langkah Wajib dalam HCt Tinggi

Laboratorium klinik profesional wajib melakukan koreksi volume natrium sitrat pada pasien dengan hematokrit tinggi. Rumus koreksi yang digunakan secara luas adalah:

Volume Sitrat yang Disesuaikan = (100 - HCt) x Volume Plasma / (595 - HCt)

Sebagai contoh, pada pasien dengan HCt 65%, volume antikoagulan dalam tabung harus dikurangi agar rasio darah dan sitrat tetap 9:1.

Konsekuensi Klinis Jika Tidak Dikoreksi

  • Diagnosa gangguan pembekuan bisa salah
  • Pemberian terapi antikoagulan menjadi tidak tepat
  • Risiko perdarahan atau trombosis meningkat

ATLM dan tenaga medis harus sadar bahwa interpretasi hasil PTAPTT tanpa koreksi sitrat pada pasien dengan hematokrit tinggi dapat menyesatkan dan berisiko terhadap keselamatan pasien.

Hubungan antara HCt dan PTAPTT sangat penting dalam praktik laboratorium. Koreksi sitrat harus dilakukan secara tepat pada pasien dengan hematokrit tinggi untuk mencegah kesalahan diagnosis.

ATLM dan tenaga kesehatan harus meningkatkan kewaspadaan terhadap variabel ini, terutama dalam pengambilan keputusan klinis yang bergantung pada hasil pemeriksaan pembekuan darah.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment