Flu dan Diabetes: Risiko Komplikasi & Cara Efektif Melindungi Diri

Table of Contents

Flu dan Diabetes: Risiko Komplikasi & Cara Efektif Melindungi Diri

INFOLABMED.COM – Penderita diabetes (tipe 1, tipe 2, atau gestasional) memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius saat terserang flu, termasuk pneumonia, bronkitis, hingga rawat inap. 

Bahkan, 30% orang dewasa yang dirawat karena flu dalam beberapa tahun terakhir memiliki riwayat diabetes. 

Baca juga : Para Peneliti Menyelidiki Peran Arsen dalam Perkembangan Diabetes

Flu juga dapat mengganggu kontrol gula darah, menyebabkan kadar glukosa naik atau turun drastis.

Mengapa Flu Berbahaya bagi Penderita Diabetes?

  1. Komplikasi Serius: Infeksi flu dapat berkembang menjadi pneumonia atau sinusitis.
  2. Gula Darah Tidak Stabil:
  • Flu bisa meningkatkan gula darah akibat respons stres tubuh.
  • Nafsu makan menurun saat sakit berisiko menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah).
  1. Risiko Rawat Inap: Penderita diabetes 3 kali lebih mungkin dirawat karena flu dibandingkan orang tanpa diabetes.

Vaksinasi: Perlindungan Terbaik untuk Penderita Diabetes

Efektivitas Vaksin Flu:

  • Menurunkan risiko rawat inap hingga 79% pada penderita diabetes.
  • Aman digunakan dengan catatan memilih vaksin suntik (flu shot), bukan vaksin semprot hidung.

Vaksin Pneumokokus:

  • Flu meningkatkan risiko penyakit pneumokokus (seperti pneumonia).
  • CDC merekomendasikan vaksin ini sebagai bagian dari perawatan diabetes.

Langkah Pencegahan Tambahan

  1. Cuci Tangan secara teratur dan hindari kontak dengan orang sakit.
  2. Sediakan Stok Obat untuk 2 minggu, termasuk obat diabetes dan alat tes gula darah.
  3. Ikuti Panduan Hari Sakit:
  • Periksa gula darah lebih sering.
  • Minum banyak air untuk hindari dehidrasi.
  • Konsultasi dokter jika nafsu makan hilang lebih dari 24 jam.

Baca juga : Diabetes [Pengertian, Gejala, Diabetes Tipe 1, Diabetes Tipe 2 dan Risiko Diabetes Kehamilan]

Jika Terkena Flu, Segera Lakukan Ini!

  • Konsumsi Antiviral (seperti oseltamivir) dalam 48 jam pertama untuk kurangi keparahan.
  • Pantau Gejala Darurat: Sesak napas, nyeri dada, atau gula darah >240 mg/dL tanpa respon terhadap obat.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment