Prolactin Level (PRL): Fungsi, Nilai Normal, dan Penyebab Kadar Abnormal

Table of Contents

 

Prolactin Level (PRL) Fungsi, Nilai Normal, dan Penyebab Kadar Abnormal

INFOLABMED.COM - Prolactin Level (PRL), juga dikenal sebagai Human Prolactin (HPRL), Lactogen, atau Lactogenic Hormone, adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari anterior. 

Hormon ini berperan penting dalam pertumbuhan jaringan payudara dan memicu serta mempertahankan produksi ASI. 

Baca juga : Adrenocorticotropic Hormone (ACTH): Peran, Mekanisme, dan Implikasinya bagi Kesehatan

Pemeriksaan kadar prolactin sering dilakukan bersama tes lain untuk berbagai tujuan medis.

Fungsi Pemeriksaan Prolactin Level (PRL)

Tes kadar prolactin digunakan untuk:

  • Menentukan penyebab galactorrhea (keluarnya ASI di luar masa menyusui) dan amenorrhea (tidak adanya menstruasi).
  • Mendiagnosis penyebab sakit kepala dan gangguan penglihatan.
  • Mendeteksi infertilitas pada pria (termasuk disfungsi ereksi) dan wanita.
  • Mendiagnosis prolactinoma (tumor jinak kelenjar pituitari).
  • Mengevaluasi fungsi kelenjar pituitari anterior (bersama hormon lainnya).
  • Memantau pengobatan prolactinoma dan mendeteksi kekambuhan.

Nilai Normal Prolactin Level

  • Dewasa: <20 ng/mL (<20 μg/L dalam satuan SI).
  • Ibu hamil: 10–300 ng/mL (10–300 μg/L dalam satuan SI).

Penyebab Kadar Prolactin Meningkat

Kadar prolactin yang tinggi dapat disebabkan oleh:

  • Gangguan hormonal: Acromegaly, Addison’s disease, Cushing’s syndrome, hypothyroidism.
  • Kondisi reproduksi: Kehamilan, menstruasi, endometriosis, PCOS (Polycystic Ovary Syndrome).
  • Stimulasi payudara: Menyusui, pemeriksaan payudara baru-baru ini.
  • Gangguan organ: Gagal ginjal kronis, tumor pituitari, gangguan hipotalamus.
  • Faktor lain: Stres, olahraga berat, obat-obatan tertentu (antipsikotik, antidepresan, kontrasepsi oral).

Penyebab Kadar Prolactin Menurun

Kadar prolactin yang rendah dapat terjadi akibat:

  • Kerusakan kelenjar pituitari: Pituitary infarction, pituitary necrosis.
  • Gangguan hormonal: Hypogonadism, hirsutism, osteoporosis.
  • Efek obat: Bromocriptine, levodopa, dexamethasone.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes

  1. Faktor sementara: Olahraga, stres, atau pemeriksaan payudara sebelum tes dapat meningkatkan kadar prolactin sementara.
  2. Kondisi medis: Pasca operasi, penggunaan obat tertentu, atau hemolisis sampel darah dapat memengaruhi hasil.
  3. Obat yang meningkatkan prolactin: Antipsikotik, metoclopramide, methyldopa, opioid.
  4. Obat yang menurunkan prolactin: Bromocriptine, levodopa, tamoxifen.

Prosedur Pemeriksaan Prolactin Level

Sebelum tes:

  • Tidak perlu puasa.
  • Pasien disarankan beristirahat 30 menit sebelum pengambilan darah.
  • Sampel sebaiknya diambil di pagi hari.

Saat tes:

  • Diambil sampel darah 7 mL dalam tabung merah.
  • Petugas menggunakan sarung tangan selama prosedur.

Setelah tes:

  • Tekan area pengambilan darah untuk menghentikan perdarahan.
  • Sampel dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

Pemeriksaan Prolactin Level (PRL) penting untuk mendiagnosis berbagai gangguan hormonal dan reproduksi. 

Baca juga : Tes Stimulasi ACTH: Prosedur, Manfaat, dan Pentingnya dalam Diagnosis Insufisiensi Adrenal

Kadar yang abnormal dapat disebabkan oleh kondisi medis, obat-obatan, atau faktor sementara. Konsultasikan dengan dokter untuk interpretasi hasil yang tepat.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment