Memahami Tes Hormon Pertumbuhan: Growth Hormone Stimulation dan Suppression Test untuk Diagnosis Akurat Gangguan Pertumbuhan
INFOLABMED.COM - Tes hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) merupakan prosedur penting dalam dunia kedokteran laboratorium untuk menilai fungsi kelenjar pituitari.
Growth Hormone (GH), yang juga dikenal sebagai human growth hormone (hGH) atau somatotropin, adalah polipeptida yang diproduksi oleh hipofisis anterior dengan fungsi utama untuk merangsang pertumbuhan tubuh serta berperan dalam sintesis protein, pemanfaatan asam lemak, mobilisasi insulin, dan produksi RNA.
Baca juga : Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone, GH), Hormon Pertumbuhan Manusia (Human Growth Hormone, hCG) (Serum) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik
Fungsi dan Regulasi GH
Produksi serta pelepasan GH diatur oleh hipotalamus melalui growth hormone-releasing factor (GHRF) dan growth hormone release-inhibiting factor (GHRIH atau somatostatin).
Ketidakseimbangan hormon ini dapat mengakibatkan kondisi seperti dwarfisme pada anak akibat hiposekresi, atau gigantisme dan akromegali akibat hipersekresi GH.
Tujuan Tes Growth Hormone (GH)
Tes Growth Hormone (GH) dilakukan untuk menilai apakah terjadi kekurangan (defisiensi) atau kelebihan (hipersekresi) hormon pertumbuhan.
Karena kadar Growth Hormone (GH) dalam darah bersifat fluktuatif, tes acak saja sering tidak cukup akurat. Oleh karena itu, digunakan dua metode uji tambahan: Growth Hormone Stimulation Test dan Growth Hormone Suppression Test.
Growth Hormone Stimulation Test
Tes Growth Hormone (GH) bertujuan untuk mendiagnosis defisiensi Growth Hormone (GH).
Stimulus terhadap sekresi Growth Hormone (GH) dilakukan melalui:
- Hipoglikemia yang diinduksi insulin
- Olahraga berat
- Obat-obatan seperti arginin HCl, glukagon, levodopa, dan klonidin
Hasil Normal: GH >10 ng/mL
Jika tidak terjadi peningkatan GH, maka menandakan kemungkinan defisiensi GH.
Growth Hormone Suppression Test
Tes ini digunakan untuk mendeteksi kelebihan Growth Hormone (GH). Pada individu normal, pemberian oral glukosa akan menekan sekresi GH.
Namun, pada penderita akromegali atau gangguan hipersekresi lainnya, penekanan ini tidak terjadi.
Hasil Normal: GH <2 ng/mL
Jika tidak terjadi penurunan GH, maka mengindikasikan kemungkinan akromegali.
Nilai Normal GH (Spesimen Acak)
- Laki-laki: <5 ng/mL
- Perempuan: <10 ng/mL
Arti Klinis Nilai Tidak Normal
Peningkatan GH:
- Akromegali
- Gigantisme
- Tumor hipotalamus
- Hipoglikemia
- Anoreksia nervosa
- Starvasi
- Pasca operasi
Penurunan GH:
- Dwarfisme
- Defisiensi hormon pertumbuhan
- Hipopituitarisme
- Hiperglikemia
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes
- Aktivitas fisik, status nutrisi, tidur, dan stres
- Paparan bahan radioaktif (hindari tes GH 48 jam setelahnya)
- Obat-obatan yang meningkatkan GH: dopamin, insulin, estrogen
- Obat-obatan yang menurunkan GH: kortikosteroid, bromokriptin, valproat
Persiapan dan Prosedur Tes Growth Hormone (GH)
Pra-Tes:
- Puasa 8–10 jam (air diperbolehkan)
- Istirahat 30–90 menit di lingkungan bebas stres
- Obat steroid dihentikan jika memungkinkan
Selama Tes:
- Spesimen Acak: Ambil darah 7 mL
- Stimulasi: Infus IV obat (misalnya arginin), ambil sampel darah pada menit ke 30, 60, dan 90
- Supresi: Pemberian glukosa oral, ambil sampel darah sesuai jadwal
Pascates:
- Tekan dan balut lokasi pengambilan darah
- Label waktu pengambilan darah secara akurat
- Kirim sampel segera (karena waktu paruh GH hanya 20–25 menit)
- Lanjutkan diet dan pengobatan seperti semula
Peringatan Klinis
Tes Stimulasi/Supresi GH tidak disarankan untuk pasien dengan:
- Penyakit serebrovaskular
- Gangguan kejang
Baca juga : Mengenal Alpha-Fetoprotein: Peran Kunci dalam Skrining Kehamilan dan Deteksi Kanker
- Kadar kortisol plasma rendah
- Riwayat serangan jantung
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment