Pemeriksaan Protein Urin: Deteksi Dini Gangguan Ginjal Melalui Urinalisis
Table of Contents
INFOLABMED.COM – Pemeriksaan protein urin adalah prosedur diagnostik penting untuk mendeteksi adanya protein berlebih dalam urine, yang dikenal sebagai proteinuria.
Kondisi ini sering kali menjadi indikator awal gangguan fungsi ginjal dan dapat membantu dalam diagnosis penyakit ginjal kronis serta kondisi medis lainnya.
🧪 Apa Itu Proteinuria?
Proteinuria adalah kondisi di mana terdapat kadar protein yang tinggi dalam urine.
Dalam keadaan normal, ginjal menyaring limbah dari darah dan mempertahankan protein yang dibutuhkan tubuh.
Namun, jika ginjal mengalami kerusakan, protein dapat bocor ke dalam urine.
🔬 Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan protein urin dapat dilakukan melalui beberapa metode, termasuk:
- Tes Carik Celup (Dipstick Test): Menggunakan strip khusus yang dicelupkan ke dalam sampel urine untuk mendeteksi keberadaan protein.
- Tes Kuantitatif: Mengukur jumlah protein dalam urine secara lebih akurat, biasanya dilakukan jika hasil tes awal menunjukkan adanya proteinuria.
- Tes 24 Jam: Mengumpulkan semua urine yang dikeluarkan selama 24 jam untuk mengukur total protein yang diekskresikan.
📊 Interpretasi Hasil
Hasil pemeriksaan protein urin dapat menunjukkan:
- Normal: Kadar protein dalam urine kurang dari 150 mg per hari.
- Proteinuria Ringan: Kadar protein antara 150–500 mg per hari.
- Proteinuria Berat: Kadar protein lebih dari 500 mg per hari,
Post a Comment