Waspadai Kadar Iron (Fe) dalam Darah: Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Anemia dan Gangguan Metabolisme Besi

Table of Contents

 

Waspadai Kadar Iron (Fe) dalam Darah Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Anemia dan Gangguan Metabolisme Besi

INFOLABMED.COM - Pemeriksaan kadar Iron (Fe) dalam darah merupakan salah satu tes penting dalam dunia laboratorium medis, terutama untuk membantu diagnosis anemia dan gangguan metabolisme zat besi lainnya. 

Iron (Fe) adalah mineral esensial yang sebagian besar ditemukan dalam hemoglobin (sekitar 65%) dan sisanya disimpan sebagai ferritin atau hemosiderin di hati, sumsum tulang, serta limpa (sekitar 30%).

Baca juga : Pemeriksaan Fe Serum: Kunci Deteksi Dini Gangguan Kadar Zat Besi dalam Tubuh

Fungsi Iron (Fe) dalam Tubuh

Iron (Fe) berperan penting dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan membantu membawa karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan. 

Kekurangan atau kelebihan kadar zat besi dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Mengapa Pemeriksaan Iron Penting?

Pemeriksaan kadar Iron (Fe) digunakan untuk:

  • Mendiagnosis anemia akibat defisiensi zat besi
  • Menilai respons pasien terhadap terapi suplemen zat besi
  • Mendeteksi hemochromatosis, yaitu kelainan genetik di mana tubuh menyerap terlalu banyak zat besi
  • Menilai gangguan metabolisme besi secara umum

Biasanya, pemeriksaan Iron dilakukan bersamaan dengan tes ferritin, Total Iron Binding Capacity (TIBC), dan transferrin untuk hasil yang lebih akurat.

Nilai Normal dan Abnormal

Nilai Normal:
50–150 μg/dL (9.0–26.9 μmol/L)

Penurunan Kadar Iron (Fe):

  • Kehilangan darah
  • Kanker, infeksi, peradangan
  • Kehamilan
  • Gagal ginjal, rheumatoid arthritis, infark miokard

Peningkatan Kadar Iron (Fe):

  • Hemochromatosis
  • Keracunan timbal
  • Anemia hemolitik atau aplastik
  • Kerusakan hati akut
  • Thalassemia
  • Polistemia

Faktor yang Mempengaruhi Hasil

  • Faktor waktu: Kadar Iron tertinggi di pagi hari, terendah di malam.
  • Makanan dan suplemen: Konsumsi suplemen zat besi, vitamin B12, atau makanan tinggi lemak dapat mengganggu hasil.
  • Obat-obatan:
    • Meningkatkan kadar: cefotaxime, ferrous sulfate, estrogen
    • Menurunkan kadar: aspirin, metformin, risperidone

Persiapan dan Prosedur Pemeriksaan

Sebelum Tes:

  • Puasa selama 12 jam sebelum pengambilan darah
  • Tidak mengonsumsi suplemen zat besi 24–48 jam sebelum tes
  • Air putih diperbolehkan

Selama Tes:

  • Sampel darah diambil pagi hari, biasanya setelah pukul 10.00
  • Darah diambil sebanyak 5 mL dalam tabung merah

Setelah Tes:

  • Tekan dan tutup bekas suntikan dengan perban
  • Hasil abnormal segera dilaporkan ke dokter
  • Bila kadar iron rendah, edukasi tentang makanan kaya zat besi perlu diberikan
  • Suplemen zat besi disarankan dikonsumsi bersama jus jeruk untuk meningkatkan penyerapan

Pemeriksaan Iron (Fe) sangat penting dalam mendiagnosis dan memantau kondisi seperti anemia, hemochromatosis, serta gangguan metabolisme besi lainnya. 

Baca juga : Kelainan Hematologis Pada Anemia Defisiensi Fe

Hasil tes ini akan lebih bermakna jika dikombinasikan dengan pemeriksaan ferritin, TIBC, dan transferrin. 

Dengan pemahaman yang tepat, pasien dan tenaga medis dapat mengambil tindakan preventif dan kuratif yang sesuai.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment