Pemeriksaan Fungsi Ginjal: Deteksi Dini Melalui Ureum dan Kreatinin

Table of Contents

 


INFOLABMED.COM – Pemeriksaan fungsi ginjal melalui pengukuran kadar ureum dan kreatinin dalam darah merupakan langkah penting dalam mendeteksi dini gangguan ginjal. 

Tes ini membantu menilai seberapa baik ginjal menyaring limbah dari darah, yang esensial untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. 

🧪 Apa Itu Ureum dan Kreatinin?

Ureum adalah produk akhir dari metabolisme protein yang dihasilkan di hati dan dikeluarkan melalui ginjal. 

Kadar ureum dalam darah dapat meningkat jika ginjal tidak berfungsi dengan baik atau jika terjadi dehidrasi.

Kreatinin adalah produk limbah dari metabolisme otot yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal. 

Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat mengindikasikan penurunan fungsi ginjal. 

🔬 Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan ureum dan kreatinin dilakukan melalui pengambilan sampel darah dari vena, biasanya di lengan. 

Pasien mungkin diminta untuk berpuasa selama 8–12 jam sebelum tes, tergantung instruksi dokter. 

Proses pengambilan darah melibatkan pembersihan area kulit, pemasangan torniket, penyuntikan jarum ke pembuluh darah, dan pengumpulan darah ke dalam tabung khusus.


📊 Nilai Normal dan Interpretasi

Nilai normal kadar ureum dan kreatinin dapat bervariasi tergantung pada laboratorium, namun secara umum:

Ureum:

  • Pria dewasa: 8–24 mg/dL
  • Wanita dewasa: 6–21 mg/dL

Kreatinin:

  • Pria dewasa: 0,74–1,35 mg/dL
  • Wanita dewasa: 0,59–1,04 mg/dL
Peningkatan kadar ureum dan kreatinin dapat mengindikasikan gangguan fungsi ginjal, dehidrasi, atau kondisi medis lainnya yang mempengaruhi ginjal.



Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment