Osmolality, Urine (Urine Osmolality): Pentingnya Pemeriksaan Konsentrasi Urine untuk Kesehatan Ginjal
INFOLABMED.COM - Pemeriksaan Osmolality, Urine (Urine Osmolality) adalah tes yang mengukur jumlah partikel aktif secara osmotik dalam urine, atau konsentrasi urine itu sendiri.
Hasil dari tes Osmolality, Urine (Urine Osmolality) mencerminkan kemampuan ginjal dalam memusatkan urine, sehingga sangat berguna untuk menilai ketidakseimbangan cairan dan elektrolit serta menentukan kebutuhan cairan tubuh.
Baca juga : Pemeriksaan Urine: Pentingnya Deteksi Dini Masalah Kesehatan
Tes Osmolality, Urine (Urine Osmolality) menjadi sangat penting dalam evaluasi kondisi seperti hiponatremia (kadar natrium rendah) dan hipernatremia (kadar natrium tinggi), serta membedakan antara azotemia prerenal dan nekrosis tubulus akut iskemik.
Pada kondisi normal setelah puasa semalaman, osmolalitas urine seharusnya minimal tiga kali lebih tinggi daripada osmolalitas darah.
Nilai Normal Osmolality Urine
- Spesimen acak: 50–1200 mOsm/kg H₂O
- Setelah puasa 12–14 jam: >850 mOsm/kg H₂O
Makna Kemungkinan dari Nilai Abnormal
Peningkatan Osmolality Urine Dapat Mengindikasikan
- Penyakit Addison
- Azotemia
- Gagal jantung kongestif
- Dehidrasi
- Diabetes melitus
- Diare
- Edema
- Glikosuria
- Sirosis hati
- Diet tinggi protein
- Hiperglikemia
- Hipernatremia
- Ketoasidosis
- Pasca operasi
- Azotemia prerenal
- Overload natrium
- Sindrom sekresi ADH yang tidak sesuai (SIADH)
- Uremia
Penurunan Osmolality Urine Dapat Mengindikasikan
- Gagal ginjal akut
- Aldosteronisme
- Diabetes insipidus
- Edema
- Demam
- Glomerulonefritis
- Diet tinggi protein
- Hiperkalsemia
- Hipokalemia
- Hiponatremia
- Multiple myeloma
- Overhidrasi
- Anemia sel sabit
- Obstruksi saluran kemih
- Intoksikasi air
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Osmolality
Hasil abnormal juga dapat dipengaruhi oleh konsumsi obat-obatan tertentu seperti antibiotik, antidepresan, antipsikotik, bromokriptin, kemoterapi, dekstran, diuretik, glukosa, manitol, dan zat kontras radiografis.
Prosedur Pemeriksaan
Persiapan Sebelum Tes
- Pasien dijelaskan tujuan pemeriksaan dan kebutuhan akan spesimen urine.
- Tidak perlu puasa untuk pengujian urine acak.
- Puasa semalam diperlukan jika diperintahkan untuk spesimen urine puasa.
Pelaksanaan
- Dikumpulkan sebanyak 10 mL urine dalam wadah plastik steril.
- Tenaga medis menggunakan sarung tangan selama prosedur.
Baca juga : Pemeriksaan Urine secara Makroskopis | Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik
Setelah Tes
- Spesimen diberi label dan segera dikirim ke laboratorium.
- Hasil abnormal harus segera dilaporkan kepada dokter yang bertanggung jawab.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment