Myelography: Teknik Diagnosis Canggih untuk Deteksi Masalah Tulang Belakang

Table of Contents

INFOLABMED.COM - Myelography adalah sebuah pemeriksaan radiografi pada ruang subaraknoid di tulang belakang, yang dilakukan dengan cara menyuntikkan zat kontras larut air melalui pungsi lumbal. 

Selain zat kontras berbasis air, media berbasis minyak atau udara juga dapat digunakan. Pengisian ruang subaraknoid dengan zat pewarna ini memungkinkan visualisasi menggunakan fluoroskopi.

Baca juga : Pemeriksaan Makroskopis dan Mikroskopis Liquor Cerebro Spinalis (LCS)

Myelography memungkinkan identifikasi berbagai kelainan seperti tumor, perubahan struktur tulang, hingga herniasi atau penonjolan diskus intervertebralis. 

Sebelum hadirnya teknologi CT scan dan MRI, myelography menjadi metode terbaik untuk mendeteksi masalah pada tulang belakang. 

Saat ini, myelography lebih banyak digunakan ketika CT scan atau MRI tidak memberikan informasi yang memadai atau pada pasien yang tidak dapat menjalani MRI, seperti mereka yang memiliki implan logam di tulang belakang.

Biasanya, myelography dikombinasikan dengan CT scan untuk mendapatkan gambaran detail tentang tulang belakang dan saraf spinal. 

Prosedur myelogram biasanya memakan waktu 30 hingga 60 menit, diikuti CT scan yang juga memakan waktu sekitar 30 hingga 60 menit.

Nilai Normal Myelography

• Kanal spinal normal tanpa obstruksi atau kelainan struktural.

Arti dari Nilai Abnormal

Pemeriksaan myelography dapat mendeteksi berbagai kelainan seperti:

• Arachnoiditis
• Bone spurs artritik
• Kelainan bawaan
• Herniasi diskus intervertebralis
• Infeksi atau peradangan
• Tumor meningioma
• Tumor metastatik
• Neurofibroma
• Cedera akar saraf spinal
• Stenosis spinal
• Cedera traumatis

Persiapan Sebelum Tes (Pretest)

• Menjelaskan tujuan dan prosedur tes kepada pasien.
• Menginformasikan potensi sensasi hangat, rasa asin, atau mual saat injeksi zat pewarna.
• Pemeriksaan alergi terhadap iodine, makanan laut, atau media kontras.
• Penghentian konsumsi metformin dua hari sebelum prosedur untuk pasien diabetes.
• Puasa selama 8 jam sebelum prosedur sambil menjaga hidrasi.
• Pasien harus buang air kecil sebelum prosedur.
• Menahan obat-obatan tertentu yang dapat menurunkan ambang kejang, 48 jam sebelum tes.
• Beberapa institusi meminta penghentian penggunaan warfarin.
• Disarankan untuk tidak merokok satu hari sebelum prosedur.

Prosedur Myelography

• Pasien berbaring miring dengan lutut ditekuk ke dada dan dagu menyentuh dada.
• Dilakukan pungsi lumbal, diambil 15 ml cairan serebrospinal, lalu disuntikkan zat kontras dalam jumlah yang sama.
• Pasien diposisikan tengkurap dan meja miring untuk membantu aliran zat kontras.
• Radiografi diambil.
• Setelah prosedur selesai, jarum dicabut dan area ditutup dengan balutan steril.

Perawatan Setelah Tes (Posttest)

• Observasi tanda-tanda reaksi alergi selama 6 jam setelah prosedur.
• Bedrest selama 8 jam dengan kepala tidak lebih tinggi dari 45°.
• Monitor tanda vital secara berkala.
• Amati indikasi iritasi meningal seperti sakit kepala, leher kaku, dan fotofobia.
• Pasien didorong untuk minum banyak air untuk mempercepat pembuangan zat kontras.
• Diet cair jernih direkomendasikan setelah prosedur.

Waspadai Komplikasi

• Reaksi alergi terhadap zat kontras
• Pendarahan di sekitar kantong spinal
• Herniasi otak
• Meningitis
• Kejang
• Sakit kepala spinal yang mungkin memerlukan tindakan tambahan

Baca juga : Prosedur Pengambilan Spesimen Cairan Serebrospinal (CSF): Pentingnya Diagnostik dan Langkah-langkah Pelaksanaannya

Kontraindikasi Myelography

• Alergi terhadap iodine, makanan laut, atau media kontras
• Kehamilan
• Peningkatan tekanan intrakranial
• Infeksi di area pungsi
• Multiple sclerosis
• Ketidakmampuan pasien untuk bekerja sama

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***