Kenali Pentingnya Mumps Antibody Test: Deteksi Dini Infeksi Gondongan
INFOLABMED.COM - Mumps atau gondongan adalah infeksi virus yang menyebar melalui droplet pernapasan dan kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi air liur dari orang yang terinfeksi.
Gejalanya meliputi nyeri wajah, pembengkakan kelenjar parotis, demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.
Walau umumnya penyakit ini bersifat self-limiting atau sembuh sendiri, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan infeksi pada testis dengan gejala nyeri testis dan pembengkakan skrotum.
Baca juga : Manfaat Vaksin MMR: Melindungi Anak dari Penyakit Campak, Rubella, dan Gondongan
Masa inkubasi virus ini berkisar antara 12 hingga 24 hari setelah paparan.
Anak-anak berusia 2 hingga 12 tahun yang belum divaksinasi memiliki risiko tertinggi terinfeksi mumps.
Oleh karena itu, imunisasi menggunakan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) sangat dianjurkan, dengan dosis pertama diberikan pada usia 12 hingga 18 bulan dan dosis kedua pada usia 4 hingga 6 tahun.
Apa Itu Mumps Antibody Test?
Mumps Antibody Test adalah pemeriksaan darah untuk mengukur keberadaan antibodi IgG dan IgM terhadap virus mumps.Tes ini digunakan untuk mendiagnosis infeksi aktif mumps atau memastikan kekebalan seseorang terhadap virus ini, baik melalui riwayat infeksi alami maupun vaksinasi.
Dalam konteks diagnosis, peningkatan titer antibodi hingga empat kali lipat antara sampel fase akut dan konvalesen dalam jangka waktu 10 hingga 14 hari menjadi tanda infeksi mumps.
Sementara itu, adanya antibodi spesifik IgG pada sampel serum menunjukkan bahwa individu tersebut telah memiliki kekebalan terhadap mumps.
Nilai Normal Mumps Antibody Test
- Negatif IgM dan IgG: Rentan terhadap infeksi mumps.
- Positif IgM: Menunjukkan adanya infeksi mumps saat ini atau baru-baru ini.
- Positif IgG: Menunjukkan kekebalan terhadap virus mumps.
Makna Kemungkinan dari Nilai Abnormal
- Positif:
- IgG: Menunjukkan kekebalan terhadap mumps.
- IgM: Menunjukkan infeksi mumps aktif.
- Negatif: Menunjukkan individu masih rentan terhadap infeksi mumps.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Abnormal
- Hemolisis akibat agitasi berlebih pada sampel darah dapat memengaruhi keakuratan hasil tes.
Prosedur Mumps Antibody Test
Pra-Tes:
- Jelaskan tujuan pemeriksaan kepada pasien, termasuk perlunya pengambilan sampel darah.
- Tidak diperlukan puasa sebelum tes dilakukan.
Selama Tes:
- Diambil sampel darah sebanyak 7 mL menggunakan tabung koleksi berpenutup merah.
- Petugas medis harus menggunakan sarung tangan selama prosedur.
Pasca-Tes:
- Tekan dan balut area bekas tusukan vena untuk menghentikan perdarahan, serta pantau untuk kemungkinan perdarahan lanjutan.
- Labeli dan segera kirimkan sampel ke laboratorium.
- Laporkan hasil abnormal kepada dokter yang merawat pasien.
Baca juga : Ketahui Kapan dan Mengapa Anak Anda Harus Vaksin Measles, Mumps & Rubella (MMR)
Mumps Antibody Test sangat penting untuk mendeteksi dini infeksi mumps dan menentukan status kekebalan seseorang.
Dengan mengetahui status antibodi, tindakan pencegahan dan penanganan dapat dilakukan dengan tepat, terutama untuk individu yang belum divaksinasi atau menunjukkan gejala mumps.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment