Metyrapone Test: Pemeriksaan Penting untuk Diagnosis Gangguan Adrenal

Table of Contents

 

Metyrapone Test Pemeriksaan Penting untuk Diagnosis Gangguan Adrenal

INFOLABMED.COM - Metyrapone Test adalah pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan kelenjar pituitari dalam merespons penurunan kadar kortisol dalam darah. 

Tes ini menggunakan obat metyrapone, yang bekerja menghambat enzim 11-beta hidroksilase, enzim yang berperan dalam mengubah 11-deoksikortisol menjadi kortisol.

Saat kortisol menurun akibat pemberian metyrapone, kelenjar pituitari yang sehat seharusnya meningkatkan produksi hormon adrenokortikotropik (ACTH). 

Baca juga : Cortisol, Urine (Free Cortisol): Pemeriksaan untuk Evaluasi Fungsi Adrenal

ACTH kemudian akan merangsang produksi prekursor kortisol seperti 11-deoksikortisol, yang akan terdeteksi dalam darah atau urin. 

Oleh karena itu, Metyrapone Test berfungsi untuk mengukur respons pituitari terhadap penurunan kortisol.

Tujuan Pemeriksaan

Tes ini berguna dalam membedakan apakah hiperplasia adrenal atau tumor adrenal primer menjadi penyebab gangguan hormon.

  • Jika hiperplasia adrenal terjadi, kadar prekursor kortisol akan meningkat secara signifikan.
  • Jika tumor adrenal yang menjadi penyebab, maka tidak akan ada respons terhadap pemberian metyrapone.

Jenis-Jenis Metyrapone Test

Terdapat dua tipe utama:

  1. Overnight Test

    • Pemberian satu dosis metyrapone pada pukul 23.00.
    • Pengambilan darah dilakukan pada pukul 08.00 keesokan harinya untuk mengukur kortisol, ACTH, dan 11-deoksikortisol.
  2. Tes 24 Jam

    • Pemberian metyrapone enam kali dalam sehari.
    • Pengumpulan urin selama 24 jam untuk analisa 17-OHCS (produk metabolik kortisol).
    • Pengambilan sampel darah juga dapat dilakukan untuk pengukuran kadar kortisol, ACTH, dan 11-deoksikortisol.

Nilai Normal

Darah:

  • 11-Deoksikortisol: >7 μg/dL (>202 nmol/L)
  • Kortisol: <3 μg/dL (<83 nmol/L)

Urin 24 jam:

  • 17-Ketosteroid: >2 kali kadar dasar
  • 17-OHCS: 3–5 kali kadar dasar

Arti Hasil Abnormal

Peningkatan:

  • Sindrom Cushing
  • Hipopituitarisme

Penurunan:

  • Penyakit Addison

Faktor yang Mempengaruhi Hasil

  • Tes radiologi menggunakan zat radioaktif dalam 7 hari terakhir.
  • Penggunaan obat seperti amitriptilin, kortikosteroid, estrogen, antikonvulsan, dan rifampisin.
  • Gangguan fungsi tiroid.

Prosedur Pemeriksaan

Sebelum Tes:

  • Edukasi pasien tentang pentingnya pengumpulan darah dan urin.
  • Instruksikan pasien untuk tidak membuang urin selama 24 jam.
  • Pastikan tidak ada kontaminasi pada sampel urin.

Selama Tes:

  • Ambil sampel darah awal untuk mengukur kortisol.
  • Berikan metyrapone 30 mg/kg pada pukul 23.00.
  • Ambil sampel darah kedua pada pukul 08.00.
  • Untuk tes urin, gunakan botol berpengawet dan simpan sampel dalam suhu dingin.

Setelah Tes:

  • Monitor tanda-tanda krisis Addisonian seperti kelemahan otot, mual, hipotensi, hiperkalemia, dan nyeri hebat.
  • Segera laporkan hasil abnormal ke dokter yang merawat.

Peringatan Klinis

Komplikasi serius seperti krisis Addisonian dapat terjadi, yang memerlukan penanganan segera dengan pemberian steroid seperti hidrokortison, serta stabilisasi sirkulasi darah.

Baca juga : Adrenocorticotropic Hormone (ACTH): Peran, Mekanisme, dan Implikasinya bagi Kesehatan

Kontraindikasi

Metyrapone Test tidak boleh dilakukan jika diduga terdapat insufisiensi adrenal primer, karena metyrapone dapat memperburuk defisiensi kortisol.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment