Mengenal Oximetry: Ear Oximetry, Pulse Oximetry, Oxygen Saturation, SaO2 untuk Monitoring Kesehatan
INFOLABMED.COM - Oximetry adalah prosedur noninvasif yang digunakan untuk memantau saturasi oksigen dalam darah arteri.
Karena kesederhanaan dan kemudahannya, oximetry digunakan di berbagai situasi medis, seperti saat prosedur bedah, ventilasi mekanik, hingga dalam uji diagnostik seperti stress testing.
Oximetry mengukur persentase oksigen yang dibawa oleh hemoglobin. Untuk melakukan pengukuran ini, sensor pemancar cahaya dipasang di lokasi seperti jari tangan.
Baca juga : Bahaya Carboxyhemoglobin: Dampak Keracunan Karbon Monoksida (CO) pada Tubuh
Sensor ini memancarkan berkas cahaya yang menembus jaringan kulit, kemudian sensor pendeteksi cahaya mencatat jumlah cahaya yang diserap oleh hemoglobin yang teroksigenasi.
Tingkat penyerapan ini kemudian dikonversi menjadi persentase saturasi oksigen yang ditampilkan pada monitor.
Pentingnya Oximetry dalam Praktik Klinik
Screening untuk hipoksia nokturnal (kekurangan oksigen saat tidur) dapat dilakukan secara mudah dan murah melalui pulse oximetry semalam di rumah.
Pasien membawa kembali alat oximeter ke klinik, di mana data saturasi oksigen dan denyut jantung selama malam diunduh dan dianalisis.
Bila data menunjukkan saturasi oksigen turun di bawah 88% dalam durasi signifikan, oksigen tambahan dapat diberikan secara empiris sebesar 1–2 L/menit, lalu dilakukan uji ulang untuk memastikan perbaikan.
Nilai Normal Saturasi Oksigen
Nilai normal saturasi oksigen umumnya ≥95%.
Arti dari Nilai Abnormal
- Meningkat: Terapi oksigen yang adekuat.
- Menurun: Dapat mengindikasikan berbagai kondisi serius seperti:
- Kehilangan darah berlebihan
- Keracunan karbon monoksida
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Hipoventilasi
- Hipoksia
- Kekurangan oksigen yang tersedia
- Emboli paru
- Kebiasaan merokok
Faktor yang Mempengaruhi Pembacaan Abnormal
Beberapa faktor dapat menyebabkan pembacaan yang salah, di antaranya:
- Gerakan pada lokasi pemasangan sensor
- Masalah alat
- Aliran darah yang tidak memadai ke lokasi sensor
- Anemia
- Paparan media kontras
- Pencahayaan terang di sekitar area pemeriksaan
Prosedur Pelaksanaan Oximetry
Sebelum Tes:
- Berikan penjelasan tentang tujuan tes kepada pasien, tekankan bahwa prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit.
- Informasikan tentang alarm pada alat yang dapat berbunyi jika sensor bergeser.
- Tidak diperlukan puasa sebelum tes.
Selama Tes:
- Pilih lokasi dengan sirkulasi darah yang baik seperti jari, daun telinga, atau jari kaki.
- Pastikan kulit bersih dan kering. Gosok area untuk meningkatkan aliran darah.
- Pasang sensor dengan benar.
Setelah Tes:
- Laporkan hasil abnormal kepada dokter utama pasien.
Baca juga : Uji Gas Darah Arteri / Arterial Blood Gas (ABG)
Peringatan Klinis
Saat ini, Medicare menanggung biaya oksigen rumah untuk pasien dengan:
- Tekanan parsial oksigen ≤55 mm Hg
- Atau saturasi oksigen ≤88%
- Dengan kondisi tertentu, pasien dengan tekanan parsial 56–60 mm Hg atau saturasi 89% juga memenuhi syarat.
Semua klaim harus didukung dengan hasil uji valid, termasuk hasil oximetry.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment