Mengenal Lymphangiography (Lymphography): Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Gangguan Sistem Limfatik
INFOLABMED.COM - Lymphangiography, atau disebut juga Lymphography, adalah sebuah prosedur medis yang digunakan untuk memvisualisasikan sistem limfatik dalam tubuh.
Pemeriksaan ini sangat penting dalam mendeteksi dan menilai limfoma, membantu diagnosis banding limfedema, serta mengevaluasi penyebaran kanker dan efektivitas terapi.
Baca juga : Mengenal Wuchereria bancrofti: Penyebab Utama Filariasis Limfatik
Apa Itu Lymphangiography?
Lymphangiography merupakan prosedur di mana media kontras disuntikkan ke dalam kedua kaki pasien, biasanya di antara jari-jari kaki.
Zat kontras ini kemudian mengalir melalui pembuluh limfatik dan memungkinkan sistem limfa divisualisasikan hingga ke duktus torasikus menggunakan fluoroskopi dan radiografi.
Tujuan Pemeriksaan
- Mendeteksi dan menentukan stadium limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin
- Mendiagnosis limfedema primer dan sekunder
- Menilai penyebaran kanker melalui biopsi kelenjar getah bening
- Memantau respons pasien terhadap terapi kanker
Nilai Normal dan Makna Abnormal
- Nilai Normal: Pembuluh dan kelenjar limfa yang tampak normal
- Abnormal: Menunjukkan kemungkinan limfoma, limfadenopati, metastasis, atau limfedema
Faktor yang Mempengaruhi Hasil
- Gerakan pasien saat pemeriksaan
- Kondisi kesehatan umum seperti fungsi ginjal, jantung, dan paru
- Adanya alergi terhadap iodin, makanan laut, atau zat kontras
Persiapan Sebelum Pemeriksaan
- Menjelaskan prosedur dan rasa tidak nyaman yang mungkin timbul
- Pemeriksaan alergi terhadap zat kontras
- Menghentikan konsumsi metformin 2 hari sebelum pemeriksaan
- Melakukan pemeriksaan awal fungsi ginjal (BUN dan kreatinin)
- Tidak memerlukan puasa
- Menandatangani formulir persetujuan tindakan medis
Prosedur Pemeriksaan
- Pasien berbaring telentang di meja pemeriksaan
- Kulit kaki dibersihkan dan disuntikkan pewarna biru intradermal
- Dibuat sayatan kecil untuk memasukkan jarum halus ke pembuluh limfa
- Infus zat kontras selama 60–90 menit
- Pemotretan menggunakan fluoroskopi dan radiografi dilakukan saat itu dan 24 jam kemudian
- Luka dijahit dan dibalut steril
Setelah Pemeriksaan
- Amati reaksi alergi dalam 30 menit pertama
- Observasi kelanjutan selama 24 jam
- Periksa tanda infeksi atau perdarahan di lokasi sayatan
- Pasien dianjurkan bedrest dengan kaki ditinggikan selama 24 jam
- Urin dan feses dapat berubah warna biru selama 48 jam
- Fungsi ginjal diperiksa sebelum melanjutkan kembali konsumsi metformin
Peringatan dan Kontraindikasi
Tidak dianjurkan untuk:
- Penderita alergi terhadap iodin atau zat kontras
- Wanita hamil
- Pasien dengan gagal ginjal, gangguan jantung, paru, atau hati
- Pasien yang tidak dapat kooperatif karena kondisi fisik atau mental
Komplikasi yang Mungkin Terjadi:
- Reaksi alergi
- Perdarahan atau infeksi di tempat penyuntikan
Baca juga : Mengenal Lebih Dalam tentang Filariasis: Penyakit Akibat Cacing Parasit di Tubuh Manusia
- Gagal ginjal akibat zat kontras
- Pneumonia lipid akibat embolisasi zat kontras
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment