Mengenal Tes Free Erythrocyte Protoporphyrin (FEP): Deteksi Anemia dan Paparan Timbal Kronis
INFOLABMED.COM - Tes Free Erythrocyte Protoporphyrin (FEP) merupakan salah satu metode penting dalam mendeteksi anemia defisiensi besi dan paparan timbal kronis, terutama pada orang dewasa.
Dalam jalur sintesis heme, eritrosit protoporfirin dibutuhkan pada tahap akhir untuk membentuk hemoglobin.
Baca juga ; Pemeriksaan Zat Besi: Pentingnya Menjaga Kesehatan Tubuh Anda
Namun, tanpa kehadiran zat besi, proses ini tidak dapat dilanjutkan dan menghasilkan free erythrocyte protoporphyrin, yaitu bentuk protoporfirin bebas yang tidak bisa berubah menjadi hemoglobin.
Tujuan dan Fungsi Tes FEP
Tes ini mengukur kadar FEP dalam darah sebagai indikator adanya gangguan sintesis hemoglobin akibat kekurangan besi atau keracunan timbal.
Nilai FEP yang meningkat bisa menjadi sinyal awal masalah pada darah yang perlu ditindaklanjuti.
Nilai Normal FEP
- <35 mcg/dL
Arti Nilai Abnormal
Peningkatan FEP:
- Anemia penyakit kronis
- Anemia hemolitik
- Anemia defisiensi besi
- Keracunan timbal
- Talasemia
Penurunan FEP:
- Anemia megaloblastik
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Abnormal
- Hemolisis pada sampel darah dapat menyebabkan hasil tidak akurat. Oleh karena itu, penanganan sampel sangat penting untuk menjamin validitas hasil pemeriksaan.
Tindakan Pra dan Pasca Pemeriksaan
Pra Pemeriksaan:
- Pasien tidak perlu berpuasa.
- Berikan penjelasan kepada pasien mengenai tujuan pemeriksaan dan proses pengambilan sampel darah.
Prosedur Pemeriksaan:
- Ambil sampel darah sebanyak 5 mL menggunakan tabung EDTA (tutup ungu) atau heparin (tutup hijau).
- Gunakan sarung tangan sepanjang prosedur untuk menjaga sterilitas.
Pasca Pemeriksaan:
- Tekan area bekas pengambilan darah dan pasangkan perban, kemudian periksa secara berkala apakah terjadi perdarahan.
- Campur perlahan sampel dengan antikoagulan, kemudian lindungi dari cahaya dengan membungkusnya menggunakan aluminium foil.
Baca juga : Mengenal Ferritin: Penanda Awal Kekurangan Zat Besi Sebelum Anemia Terjadi
- Beri label pada spesimen dan segera kirim ke laboratorium.
- Laporkan hasil yang tidak normal kepada dokter atau tenaga medis terkait untuk evaluasi lebih lanjut.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment