Ferritin dan Serum Iron: Tes Penting untuk Menilai Status Zat Besi dalam Tubuh
INFOLABMED.COM- Tes ferritin dan serum iron adalah dua pemeriksaan laboratorium penting untuk menilai status zat besi dalam tubuh.
Keduanya sering digunakan bersama untuk mendiagnosis anemia defisiensi besi, memantau terapi zat besi, atau mendeteksi kelebihan zat besi seperti hemokromatosis.
🧪 Apa Itu Tes Ferritin?
Tes ferritin mengukur kadar ferritin dalam darah, yaitu protein yang menyimpan zat besi di dalam sel. Ferritin mencerminkan cadangan zat besi tubuh.
Kadar ferritin yang rendah menunjukkan penurunan simpanan zat besi dan merupakan indikator awal anemia defisiensi besi.
Sebaliknya, kadar ferritin yang tinggi dapat mengindikasikan kelebihan zat besi atau kondisi peradangan kronis.
🩸 Apa Itu Tes Serum Iron?
Tes serum iron mengukur jumlah zat besi yang beredar dalam darah dan terikat pada transferrin, protein pembawa zat besi.
Tes ini memberikan gambaran tentang ketersediaan zat besi yang aktif digunakan tubuh, namun nilainya dapat berfluktuasi tergantung waktu dan asupan makanan.
Oleh karena itu, tes ini biasanya dikombinasikan dengan pemeriksaan lain seperti transferrin dan TIBC (Total Iron Binding Capacity) untuk interpretasi yang lebih akurat.
🔍 Mengapa Tes Ini Penting?
Kombinasi tes ferritin dan serum iron membantu:
- Mendiagnosis anemia defisiensi besi secara dini.
- Membedakan jenis anemia, seperti anemia karena peradangan atau thalassemia.
- Memantau efektivitas terapi zat besi.
- Mendeteksi kondisi kelebihan zat besi seperti hemokromatosis.
📊 Nilai Normal dan Interpretasi
Nilai referensi dapat bervariasi antar laboratorium, namun secara umum:
Ferritin:
- Wanita: 15–150 ng/mL
- Pria: 15–200 ng/mL
Serum Iron:
- Wanita: 50–170 µg/dL
- Pria: 65–176 µg/dL
Kadar ferritin <12 ng/mL sangat spesifik untuk defisiensi zat besi.
Namun, kadar ferritin bisa meningkat akibat infeksi, peradangan, atau penyakit hati, sehingga interpretasi hasil harus mempertimbangkan kondisi klinis pasien.
📝 Persiapan Sebelum Tes
Untuk hasil yang akurat:
- Lakukan puasa selama 8–12 jam sebelum tes.
- Hindari konsumsi alkohol 72 jam sebelum tes.
- Sebaiknya tes dilakukan pada pagi hari.
🩺 Kapan Perlu Melakukan Tes Ini?
Dokter mungkin merekomendasikan tes ferritin dan serum iron jika Anda mengalami:
- Kelelahan kronis
- Pusing atau sesak napas
- Kulit pucat
- Gangguan menstruasi
- Riwayat anemia atau penyakit kronis
Tes ini juga penting bagi ibu hamil, anak-anak, dan individu dengan risiko tinggi kekurangan atau kelebihan zat besi.
Tes ferritin dan serum iron merupakan alat diagnostik penting untuk menilai status zat besi dalam tubuh.
Dengan interpretasi yang tepat, tes ini membantu dalam diagnosis dan manajemen kondisi seperti anemia defisiensi besi dan hemokromatosis.
Konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan saran pengobatan yang sesuai.
Post a Comment