Mengenal Lactose Tolerance Test (Breath Hydrogen Test): Solusi Diagnosis Intoleransi Laktosa Tanpa Rasa Sakit

Table of Contents

 

Mengenal Lactose Tolerance Test (Breath Hydrogen Test) Solusi Diagnosis Intoleransi Laktosa Tanpa Rasa Sakit

INFOLABMED.COM - Lactose Tolerance Test atau tes toleransi laktosa merupakan prosedur diagnostik untuk menilai apakah seseorang mengalami intoleransi laktosa, yaitu ketidakmampuan tubuh dalam mencerna laktosa—gula alami yang terdapat dalam susu dan produk olahannya. 

Salah satu metode yang paling umum dan noninvasif dari tes ini adalah Breath Hydrogen Test.

Baca juga : Uji Galaktosa-1-fosfat uridil transferase (galactose-1-phosphate uridyl transferase, GPT atau GPUT) (Darah) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik

Mengapa Tes Ini Diperlukan?

Intoleransi laktosa terjadi karena tubuh kekurangan enzim laktase di usus halus. Enzim ini berfungsi memecah laktosa menjadi gula sederhana agar mudah diserap tubuh. 

Bila enzim ini tidak cukup, laktosa akan menumpuk di usus dan difermentasi oleh bakteri, menghasilkan gas hidrogen dan menyebabkan gejala seperti:

  • Kram perut
  • Perut kembung
  • Diare

Breath Hydrogen Test dilakukan untuk mendeteksi hidrogen dalam napas yang merupakan hasil fermentasi bakteri terhadap laktosa yang tidak tercerna.

Prosedur Pemeriksaan

Breath Hydrogen Test:

  1. Pasien diminta berpuasa dan tidak merokok selama 8 jam sebelum tes.
  2. Pasien akan mengonsumsi larutan yang mengandung 50–100 gram laktosa (untuk anak-anak, dosis disesuaikan dengan berat badan).
  3. Sampel napas dikumpulkan secara berkala setelah konsumsi laktosa.
  4. Kadar hidrogen dalam napas diukur. Jika terjadi peningkatan ≥12 bagian per juta (ppm) dibandingkan kadar awal (puasa), maka hasil dianggap positif untuk intoleransi laktosa.

Jika Breath Test Tidak Tersedia:

Tes alternatif dilakukan dengan pemeriksaan darah. Beberapa sampel darah akan diambil sebelum dan setelah konsumsi laktosa. 

Kadar glukosa darah yang tidak meningkat lebih dari 20 mg/dL disertai munculnya gejala gastrointestinal mengindikasikan insufisiensi laktase.

Nilai Normal

  • Breath test: Kenaikan kadar hidrogen <12 ppm dari kadar puasa.
  • Tes darah: Kenaikan kadar glukosa darah >20 mg/dL tanpa gejala pencernaan.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes

Beberapa faktor yang dapat mengganggu akurasi hasil tes:

  • Olahraga berat dan merokok sebelum atau selama tes.
  • Penggunaan obat-obatan seperti:
    • Benzodiazepin
    • Insulin
    • Kontrasepsi oral
    • Propranolol
    • Diuretik thiazide

Persiapan dan Tindakan Setelah Tes

Sebelum Tes:

  • Pasien harus memahami tujuan tes dan pentingnya pengambilan sampel darah atau napas secara berkala.
  • Tidak merokok dan menghindari olahraga berat 8 jam sebelum pemeriksaan.

Selama Tes:

  • Petugas medis menggunakan sarung tangan dan mengikuti protokol keselamatan.
  • Sampel darah diambil secara bertahap pada 30 menit, 1 jam, dan 2 jam setelah konsumsi laktosa (jika dilakukan tes darah).

Setelah Tes:

  • Lakukan penekanan pada bekas suntikan.
  • Spesimen diberi label dan segera dikirim ke laboratorium.
  • Hasil abnormal harus dilaporkan ke dokter yang merawat untuk evaluasi lebih lanjut.

Catatan Penting

Pasien dengan hasil tes yang menunjukkan abnormalitas mungkin memerlukan pemeriksaan tambahan untuk mendeteksi intoleransi terhadap gula lain, seperti glukosa atau galaktosa.

Baca juga : Pengukuran Kadar Glukosa Metode Benedict dan Interpretasinya

Lactose Tolerance Test (Breath Hydrogen Test) adalah pilihan terbaik bagi mereka yang ingin mengetahui penyebab gangguan pencernaan yang muncul setelah mengonsumsi susu. 

Tes ini aman, akurat, dan memberikan informasi penting untuk penanganan yang tepat terhadap intoleransi laktosa.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment