Mengenal Anti GABA Receptor: Musuh Tersembunyi dalam Sistem Saraf Anda
INFOLABMED.COM - Antibodi terhadap reseptor GABA (Anti-GABA receptor) merupakan bagian dari kelompok autoantibodi yang menyerang sistem saraf pusat, khususnya reseptor GABA-A dan GABA-B.
Kondisi ini dapat menyebabkan ensefalitis autoimun yang ditandai dengan gejala neurologis seperti kejang, gangguan kognitif, dan perubahan perilaku.
Baca juga : Uji Cairan Cerebrospinal (CSF) - Mengapa, Kapan, dan Bagaimana Melakukannya
Apa Itu Anti-GABA Receptor?
Anti-GABA receptor adalah autoantibodi yang menyerang reseptor GABA, neurotransmitter utama yang menghambat aktivitas neuron di otak.
Ketika antibodi ini mengganggu fungsi reseptor GABA, dapat terjadi gangguan pada transmisi sinyal saraf, yang berujung pada berbagai gejala neurologis.
Gejala dan Diagnosis
Pasien dengan antibodi terhadap reseptor GABA dapat mengalami:
- Kejang yang sulit dikendalikan
- Gangguan kognitif dan memori
- Perubahan perilaku atau psikiatrik
- Gangguan kesadaran
Diagnosis biasanya dilakukan melalui pemeriksaan cairan serebrospinal dan darah untuk mendeteksi keberadaan antibodi ini.
Pemeriksaan pencitraan seperti MRI juga dapat membantu dalam menilai kerusakan otak yang terjadi.
Pengobatan
Pengobatan utama untuk kondisi ini adalah terapi imun, termasuk:
- Pemberian kortikosteroid
- Plasmaferesis
- Imunoglobulin intravena (IVIG)
- Obat imunosupresif lainnya
Respon terhadap pengobatan bervariasi, namun deteksi dan penanganan dini dapat meningkatkan prognosis pasien.
Baca juga : Mengenal Anatomi Cerebrospinal: Struktur, Fungsi, dan Sirkulasi Cairan Otak
Anti-GABA receptor merupakan autoantibodi yang dapat menyebabkan ensefalitis autoimun dengan gejala neurologis yang serius.
Penting untuk mengenali gejala dan melakukan diagnosis serta pengobatan sedini mungkin untuk mencegah kerusakan permanen pada sistem saraf.***
Post a Comment