Anti-dsDNA: Pemeriksaan Penting untuk Diagnosis dan Pemantauan Lupus
INFOLABMED.COM – Tes Anti-double stranded DNA (Anti-dsDNA) merupakan pemeriksaan darah yang digunakan untuk membantu mendiagnosis dan memantau penyakit lupus eritematosus sistemik (SLE), suatu gangguan autoimun kronis yang dapat memengaruhi berbagai organ tubuh
Apa Itu Anti-dsDA?
Anti-dsDNA adalah autoantibodi yang menyerang DNA untai ganda dalam inti sel.
Kehadiran antibodi ini sangat spesifik untuk SLE dan jarang ditemukan pada kondisi autoimun lainnya.
Oleh karena itu, tes Anti-dsDNA sering digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis lupus setelah hasil tes ANA (antinuclear antibody) menunjukkan postif.
Fungsi Tes Anti-dsDNA
Diagnosis SL: Tes ini membantu memastikan diagnosis lupus pada individu dengan gejala klinis yang sesuai dan hasil tes ANA postif.
Pemantauan Aktivitas Penyakit: Kadar Anti-dsDNA dalam darah dapat berfluktuasi sesuai dengan aktivitas penyakit. Peningkatan kadar antibodi ini dapat menunjukkan flare atau peningkatan aktivitas lp lupus.
Evaluasi Lupus Nefriti: Kadar Anti-dsDNA yang tinggi sering dikaitkan dengan lupus nefritis, yaitu peradangan pada ginjal akibat lupus
Prosedur tes
Tes Anti-dsDNA dilakukan melalui pengambilan sampel darah dari vena di lengan.
Tidak diperlukan persiapan khusus sebelum tes ini.
Hasil tes biasanya tersedia dalam beberapa hari kerja, tergantung pada laboratorium yang melakukan analsis.
Interpretasi Hasil Tes
- Hasil Positif: Menunjukkan adanya antibodi Anti-dsDNA dalam darah, yang mendukung diagnosis SLE, terutama jika disertai gejala klinis yang sesuai
- Hasil Negatif: Tidak menyingkirkan kemungkinan lupus, karena sekitar 30-50% pasien lupus dapat memiliki hasil tes Anti-dsDNA negatif
Tes Anti-dsDNA adalah alat diagnostik yang penting dalam menegakkan dan memantau penyakit lupus.
Dengan memahami fungsi dan interpretasi hasil tes ini, pasien dan tenaga medis dapat bekerja sama untuk mengelola kondisi lupus secara efektif
Post a Comment