Mengenal Alat dan Bahan dalam Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Metode Westergren

Table of Contents

 

INFOLABMED.COM - Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) merupakan salah satu tes hematologi yang penting untuk menilai tingkat peradangan dalam tubuh. 

Metode Westergren adalah teknik standar yang sering digunakan dalam pemeriksaan ini. 

Untuk memastikan hasil yang akurat, pemahaman mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam metode ini sangatlah penting.

Alat yang Diperlukan:

• Pipet Westergren: Pipet khusus dengan panjang sekitar 300 mm dan diameter 2,5 mm, memiliki skala dari 0 hingga 200 mm untuk mengukur tingkat endapan eritrosit. 
• Rak Pipet Westergren: Digunakan untuk menempatkan pipet dalam posisi tegak lurus selama proses sedimentasi berlangsung. 

Bahan yang Diperlukan:

Sampel Darah Vena: Darah yang diambil dari vena pasien sebagai bahan utama pemeriksaan.

Antikoagulan:

Natrium Sitrat 3,8%: Sebanyak 0,5 mL digunakan untuk mencampur dengan 2 mL darah vena, mempertahankan perbandingan 4:1 antara darah dan antikoagulan.

EDTA yang Diencerkan dengan NaCl 0,85%: Sebagai alternatif, EDTA dapat digunakan dengan menambahkan NaCl 0,85% untuk mencapai perbandingan yang sesuai. 

Prosedur Singkat Pemeriksaan:

1. Campurkan darah vena dengan antikoagulan yang dipilih sesuai perbandingan yang ditetapkan.
2. Isi pipet Westergren dengan campuran darah hingga tanda 0.
3. Tempatkan pipet secara tegak lurus pada rak pipet di suhu ruangan yang stabil.
4. Setelah 1 jam, baca hasil endapan eritrosit dalam satuan mm/jam. 

Pentingnya Pemilihan Antikoagulan:

Pemilihan antikoagulan yang tepat sangat krusial dalam pemeriksaan LED. Natrium sitrat 3,8% sering digunakan karena tidak memerlukan penambahan antikoagulan lain. 

Namun, EDTA yang diencerkan dengan NaCl 0,85% juga dapat digunakan sebagai alternatif, meskipun memerlukan perhatian khusus dalam pencampurannya untuk memastikan akurasi hasil.

Dengan memahami alat dan bahan yang digunakan dalam metode Westergren, tenaga medis dapat memastikan bahwa pemeriksaan LED dilakukan dengan standar yang tepat, sehingga memberikan hasil yang akurat dan bermanfaat dalam penilaian kondisi kesehatan pasien.