Teknik Pewarnaan Spora: Metode Penting dalam Identifikasi Bakteri Pembentuk Spora
INFOLABMED.COM - Pewarnaan spora merupakan teknik esensial dalam mikrobiologi untuk mengidentifikasi dan mempelajari bakteri pembentuk spora, seperti genus Bacillus dan Clostridium.
Spora bakteri adalah bentuk dorman yang memungkinkan bakteri bertahan dalam kondisi lingkungan ekstrem, termasuk panas, radiasi, dan bahan kimia beracun.
Pentingnya Pewarnaan Spora
Spora bakteri memiliki dinding sel yang tebal dan komposisi kimia unik, membuatnya sulit diwarnai dengan metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan Gram.
Oleh karena itu, teknik pewarnaan khusus diperlukan untuk mendeteksi keberadaan dan lokasi spora dalam sel bakteri.
Identifikasi spora penting dalam diagnostik mikrobiologi, terutama karena beberapa bakteri pembentuk spora dapat menyebabkan penyakit serius pada manusia.
Metode Pewarnaan Spora
Dua metode pewarnaan spora yang umum digunakan adalah metode Schaeffer-Fulton dan metode Dorner.
Metode Schaeffer-Fulton: Metode ini menggunakan malachite green sebagai pewarna utama dan safranin sebagai pewarna sekunder. Prosesnya melibatkan pemanasan untuk membantu malachite green menembus dinding spora. Setelah pendinginan dan pencucian, sel vegetatif yang kehilangan pewarna utama kemudian diwarnai dengan safranin, memberikan warna merah pada sel tersebut. Hasilnya, endospora tampak hijau, sementara sel vegetatif berwarna merah.
Metode Dorner: Metode ini menggunakan carbolfuchsin untuk mewarnai spora menjadi merah, dan nigrosin sebagai pewarna latar belakang. Berbeda dengan metode Schaeffer-Fulton, metode Dorner memberikan kontras yang jelas antara spora, sel vegetatif, dan latar belakang, memudahkan identifikasi di bawah mikroskop.
Prosedur Pewarnaan Spora dengan Metode Schaeffer-Fulton
Persiapan Sampel:
- Bersihkan kaca objek dengan alkohol untuk menghilangkan lemak.
- Buat sediaan bakteri secara aseptik dan keringkan di udara.
- Lakukan fiksasi dengan melewatkan sediaan di atas nyala api bunsen.
Aplikasi Pewarna Utama:
- Letakkan sediaan pada rak pewarnaan dan tetesi dengan malachite green 5%.
- Panaskan sediaan di atas lampu bunsen selama 30 detik atau hingga muncul uap, hindari mendidih atau pengeringan berlebih.
- Dinginkan sediaan dan bilas dengan air mengalir.
Pewarnaan Counterstain:
- Tetesi sediaan dengan safranin selama 1 menit.
- Bilas kembali dengan air mengalir dan keringkan.
Setelah proses ini, sediaan siap diamati di bawah mikroskop, di mana endospora akan tampak berwarna hijau dan sel vegetatif berwarna merah.
Pewarnaan spora adalah teknik krusial dalam mikrobiologi untuk mengidentifikasi bakteri pembentuk spora.
Dengan metode pewarnaan yang tepat, seperti metode Schaeffer-Fulton, laboratorium dapat mendeteksi keberadaan spora dan membantu dalam diagnosis penyakit terkait.
Pemahaman dan penerapan teknik pewarnaan spora yang tepat sangat penting bagi profesional laboratorium medis untuk memastikan akurasi dalam identifikasi bakteri dan penanganan infeksi yang efektif.***
Gambar:
Caption: Ilustrasi tahapan pewarnaan endospora menggunakan metode Schaeffer-Fulton.
Meta Deskripsi:
Post a Comment