Sel Darah Merah Muda yang Menjadi Penanda Kesehatan Hematologi

Table of Contents


INFOLABMED.COM - Retikulosit adalah sel darah merah muda yang belum sepenuhnya matang dan masih mengandung sisa-sisa ribosom serta RNA. 

Sel ini diproduksi di sumsum tulang dan dilepaskan ke dalam aliran darah sebagai bagian dari proses normal pembaruan sel darah merah. 

Dalam beberapa hari, retikulosit akan berkembang menjadi eritrosit dewasa yang berperan penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Pentingnya Pemeriksaan Retikulosit

Pemeriksaan jumlah retikulosit dalam darah merupakan indikator vital untuk menilai aktivitas sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah. 

Pemeriksaan ini membantu dalam

  • Mendiagnosis Anemia: Menentukan apakah anemia disebabkan oleh produksi sel darah merah yang rendah atau kehilangan darah yang berlebihan.
  • Menilai Respons Terapi: Memantau efektivitas pengobatan anemia atau kondisi lain yang mempengaruhi produksi sel darah merah.
  • Evaluasi Fungsi Sumsum Tulang: Menilai kemampuan sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah, terutama setelah kemoterapi atau transplantasi sumsum tulang.

Prosedur Pemeriksaan

  1. Pemeriksaan retikulosit dilakukan dengan mengambil sampel darah, biasanya dari vena di lengan. 
  2. Sampel ini kemudian dicampur dengan pewarna supravital, seperti Brilliant Cresyl Blue (BCB), yang akan bereaksi dengan RNA dalam retikulosit, membentuk jaringan biru gelap atau retikulum. 
  3. Setelah diinkubasi, sediaan darah diperiksa di bawah mikroskop untuk menghitung persentase retikulosit dari total sel darah merah.

Nilai Normal dan Interpretasi Hasil

  • Nilai normal retikulosit berkisar antara 0,5% hingga 1,5% dari total sel darah merah pada orang dewasa. 
  • Peningkatan jumlah retikulosit (retikulositosis) dapat mengindikasikan peningkatan produksi sel darah merah akibat anemia hemolitik, perdarahan akut, atau respons terhadap pengobatan anemia. 
  • Sebaliknya, penurunan jumlah retikulosit (retikulositopenia) dapat menunjukkan produksi sel darah merah yang tidak memadai, yang mungkin disebabkan oleh anemia aplastik, defisiensi nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, atau asam folat.

Retikulosit memainkan peran krusial sebagai indikator kesehatan sumsum tulang dan produksi sel darah merah. 

Pemeriksaan jumlah retikulosit tidak hanya membantu dalam diagnosis anemia tetapi juga dalam memantau efektivitas terapi dan fungsi sumsum tulang secara keseluruhan. 

Memahami nilai dan peran retikulosit dapat membantu tenaga medis dalam merencanakan strategi pengobatan yang tepat untuk pasien dengan gangguan darah.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Halo, selamat datang di blogku yaa.. Di sini, kita bakal ngobrolin tentang penyakit menular dengan cara yang mudah dimengerti, tapi tetap informatif. Blog ini khusus buat kamu yang ingin tahu lebih banyak soal kesehatan, terutama tentang bagaimana penyakit menular bekerja dan cara mencegahnya. Sebagai seseorang yang berlatar belakang di Teknik Laboratorium Medik, aku ingin berbagi pengetahuan bermanfaat, terutama buat kalian yang berusia 17-30 tahun. Aku akan bahas segala hal, dari penyebab, gejala, sampai pemeriksaan lab untuk mendeteksi penyakit menular lebih dini. Yuk, sama-sama belajar lebih banyak dan jaga kesehatan bareng-bareng!

Post a Comment