Memahami Prinsip Pewarnaan BTA: Kunci Deteksi Dini Tuberkulosis

Table of Contents


INFOLABMED.COM - Pewarnaan Bakteri Tahan Asam (BTA) merupakan metode esensial dalam diagnostik mikrobiologi, khususnya untuk mendeteksi Mycobacterium tuberculosis, agen penyebab tuberkulosis. 

Teknik ini memungkinkan identifikasi cepat bakteri tahan asam dalam sampel klinis, seperti dahak.

Prinsip Pewarnaan BTA

Pewarnaan BTA didasarkan pada kemampuan dinding sel bakteri tertentu yang mengandung lapisan lilin dan lemak untuk menahan pewarna meskipun telah dicuci dengan larutan asam-alkohol. 

Metode Ziehl-Neelsen adalah teknik yang umum digunakan dalam pewarnaan ini. 

Pada metode ini, pewarna karbol fuchsin yang bersifat asam digunakan untuk menembus dinding sel bakteri tahan asam. Setelah proses pemanasan, pewarna ini akan masuk ke dalam sel bakteri. 

Selanjutnya, sediaan dicuci dengan asam-alkohol; bakteri tahan asam akan mempertahankan warna merah dari fuchsin, sedangkan bakteri tidak tahan asam akan kehilangan warna tersebut. 

Pewarnaan penunjang dengan metilen biru kemudian dilakukan, sehingga bakteri tidak tahan asam akan berwarna biru.

Prosedur Pewarnaan

  1. Pembuatan Sediaan: Ambil sampel dahak, buat apusan tipis di atas kaca objek, dan keringkan.
  2. Fiksasi: Panaskan sediaan untuk menempelkan bakteri pada kaca objek.
  3. Pewarnaan Utama: Teteskan larutan karbol fuchsin hingga menutupi sediaan, lalu panaskan hingga timbul uap tanpa mendidih selama beberapa menit.
  4. Dekolorisasi: Bilas sediaan dengan air, lalu teteskan larutan asam-alkohol untuk menghilangkan pewarna dari bakteri tidak tahan asam.
  5. Pewarnaan Penunjang: Teteskan larutan metilen biru untuk mewarnai bakteri tidak tahan asam.
  6. Pembilasan dan Pengeringan: Bilas dengan air, keringkan, dan sediaan siap diamati di bawah mikroskop.



Pentingnya Pewarnaan BTA dalam Diagnosis Tuberkulosis

Pewarnaan BTA memainkan peran krusial dalam mendeteksi keberadaan Mycobacterium tuberculosis pada sampel klinis. 

Deteksi dini melalui metode ini memungkinkan penanganan cepat dan tepat bagi pasien, sehingga dapat mencegah penyebaran lebih lanjut. 

Selain itu, teknik ini relatif sederhana dan ekonomis, menjadikannya pilihan utama di banyak laboratorium, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip pewarnaan BTA secara akurat, tenaga medis dapat meningkatkan efektivitas diagnosis dan pengendalian tuberkulosis, penyakit yang masih menjadi tantangan kesehatan global.



Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Halo, selamat datang di blogku yaa.. Di sini, kita bakal ngobrolin tentang penyakit menular dengan cara yang mudah dimengerti, tapi tetap informatif. Blog ini khusus buat kamu yang ingin tahu lebih banyak soal kesehatan, terutama tentang bagaimana penyakit menular bekerja dan cara mencegahnya. Sebagai seseorang yang berlatar belakang di Teknik Laboratorium Medik, aku ingin berbagi pengetahuan bermanfaat, terutama buat kalian yang berusia 17-30 tahun. Aku akan bahas segala hal, dari penyebab, gejala, sampai pemeriksaan lab untuk mendeteksi penyakit menular lebih dini. Yuk, sama-sama belajar lebih banyak dan jaga kesehatan bareng-bareng!

2 comments

Comment Author Avatar
March 6, 2025 at 7:23 PM Delete
ijin share mbak
Comment Author Avatar
March 7, 2025 at 5:08 AM Delete
Siap kak, semoga bermanfaat ya