Mengenal Pewarnaan Granula Metode Albert: Teknik Penting dalam Identifikasi Corynebacterium diphtheriae
INFOLABMED.COM - Pewarnaan granula metode Albert merupakan teknik pewarnaan diferensial yang dirancang untuk mendeteksi granula metakromatik atau butiran volutin pada bakteri, khususnya Corynebacterium diphtheriae, penyebab penyakit difteri.
Granula metakromatik ini adalah polimer polifosfat dengan berat molekul tinggi yang muncul sebagai butiran berwarna gelap saat diwarnai menggunakan metode Albert.
Prinsip Pewarnaan Albert
Metode ini memanfaatkan sifat metakromatik granula volutin, di mana granula tersebut akan berubah warna saat diwarnai dengan pewarna tertentu.
Dalam pewarnaan Albert, granula ini akan tampak berwarna biru-hitam, sedangkan badan bakteri akan berwarna hijau.
Komposisi Larutan Pewarnaan Albert
Pewarnaan Albert menggunakan dua larutan utama:
- Larutan Albert 1:
- Toluidin biru: 0,15 gram
- Malachite hijau: 0,20 gram
- Asam asetat glasial: 1 ml
- Alkohol (95% etanol): 2 ml
- Air suling hingga volume 100 ml
- Larutan Albert 2:
- Iodium: 2 gram
- Kalium iodida (KI): 3 gram
- Air suling hingga volume 100 ml
Larutan Albert 1 berfungsi sebagai pewarna utama, sedangkan larutan Albert 2 berperan sebagai mordan yang membantu fiksasi pewarna pada granula.
Prosedur Pewarnaan Albert
1. Persiapan Apusan:
- Buat apusan tipis dari sampel bakteri pada kaca objek yang bersih dan bebas lemak.
- Keringkan di udara dan fiksasi dengan pemanasan ringan.
2. Pewarnaan:
- Tutupi apusan dengan larutan Albert 1 dan biarkan selama 7 menit.
- Setelah 7 menit, tiriskan larutan Albert 1 tanpa mencuci dengan air.
- Tutupi apusan dengan larutan Albert 2 dan biarkan selama 2 menit.
3. Pembilasan dan Pengeringan:
- Bilas apusan dengan air bersih.
- Keringkan di udara atau dengan kertas isap.
4. Pemeriksaan Mikroskopik:
- Tambahkan setetes minyak imersi pada apusan yang telah kering.
- Amati di bawah mikroskop dengan lensa objektif 100x.
Dengan metode ini, Corynebacterium diphtheriae akan tampak sebagai batang berwarna hijau dengan granula metakromatik berwarna biru-hitam yang terletak di ujung sel.
Bakteri ini sering tersusun membentuk pola seperti huruf 'V' atau 'L', menyerupai karakter huruf Cina.
Aplikasi Klinis
Pewarnaan Albert sangat penting dalam diagnosis cepat difteri.
Dengan mendeteksi granula metakromatik pada Corynebacterium diphtheriae, tenaga medis dapat segera mengambil tindakan penanganan yang tepat sebelum hasil kultur bakteri tersedia.
Selain itu, metode ini juga membantu membedakan Corynebacterium diphtheriae dari bakteri non-patogenik serupa yang tidak memiliki granula metakromatik.
Dengan memahami dan menerapkan teknik pewarnaan Albert, laboratorium klinis dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan diagnosis infeksi difteri, yang pada gilirannya dapat menyelamatkan nyawa pasien melalui intervensi dini.
Post a Comment