Panduan Lengkap Prinsip Pengambilan Darah Kapiler: Teknik dan Lokasi yang Tepat

Table of Contents




INFOLABMED.COM - Pengambilan darah kapiler adalah prosedur medis yang umum dilakukan untuk memperoleh sampel darah melalui tusukan kecil pada kulit. 

Prosedur ini sering digunakan karena lebih sederhana dan minim risiko dibandingkan dengan pengambilan darah vena. 

Namun, untuk memastikan hasil yang akurat, penting bagi tenaga medis untuk memahami prinsip dasar, teknik yang benar, dan lokasi pengambilan yang tepat.

Prinsip Dasar Pengambilan Darah Kapiler

Prinsip utama dalam pengambilan darah kapiler adalah melakukan tusukan pada area kulit yang memiliki sirkulasi darah kapiler yang baik. 

Hal ini memastikan volume darah yang cukup untuk analisis laboratorium dan meminimalkan ketidaknyamanan bagi pasien.

Lokasi Pengambilan yang Disarankan

Dewasa:

  • Ujung Jari: Jari tengah atau jari manis dari tangan yang tidak dominan sering menjadi pilihan utama karena mudah diakses dan memiliki aliran darah yang baik.
  • Anak Daun Telinga: Digunakan jika ujung jari tidak memungkinkan atau jika diperlukan alternatif lokasi.

Bayi dan Anak Kecil:

  • Tumit: Bagian lateral atau medial tumit sering digunakan untuk neonatus dan bayi muda.
  • Ibu Jari Kaki: Dapat menjadi alternatif jika area tumit tidak cocok.

Teknik Pengambilan yang Benar

Persiapan Alat dan Bahan:

  1. Sarung tangan bersih.
  2. Alcohol swab untuk disinfeksi.
  3. Lancet steril untuk tusukan.
  4. Kasa steril atau kapas kering.
  5. Pipa kapiler atau microcontainer untuk menampung sampel darah.
  6. Plester atau penutup luka kecil.

Prosedur Pelaksanaan:

  1. Identifikasi Pasien: Pastikan identitas pasien sesuai dengan permintaan pemeriksaan
  2. Cuci Tangan dan Kenakan Sarung Tangan: Untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi
  3. Pilih Lokasi Tusukan: Sesuai dengan rekomendasi untuk dewasa atau bayi
  4. Disinfeksi Area Tusukan: Bersihkan dengan alcohol swab dan biarkan kering
  5. Lakukan Tusukan: Gunakan lancet steril untuk menusuk area yang telah dipilih
  6. Ambil Sampel Darah: Tetes darah pertama biasanya dihapus, kemudian kumpulkan darah berikutnya dengan pipa kapiler atau microcontainer
  7. Hentikan Perdarahan: Tekan area tusukan dengan kasa steril dan tutup dengan plester jika perlu

Penanganan Setelah Pengambilan:

  1. Label sampel dengan identitas pasien dan rincian lainnya.
  2. Segera kirim sampel ke laboratorium untuk analisis.
  3. Buang alat sekali pakai sesuai dengan protokol limbah medis.

Pengambilan darah kapiler adalah prosedur esensial dalam praktik medis yang memerlukan pemahaman mendalam tentang prinsip, teknik, dan lokasi pengambilan yang tepat. 

Dengan mengikuti panduan yang benar, tenaga medis dapat memastikan kualitas sampel yang optimal dan kenyamanan pasien, sehingga mendukung akurasi hasil pemeriksaan laboratorium.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Halo, selamat datang di blogku yaa.. Di sini, kita bakal ngobrolin tentang penyakit menular dengan cara yang mudah dimengerti, tapi tetap informatif. Blog ini khusus buat kamu yang ingin tahu lebih banyak soal kesehatan, terutama tentang bagaimana penyakit menular bekerja dan cara mencegahnya. Sebagai seseorang yang berlatar belakang di Teknik Laboratorium Medik, aku ingin berbagi pengetahuan bermanfaat, terutama buat kalian yang berusia 17-30 tahun. Aku akan bahas segala hal, dari penyebab, gejala, sampai pemeriksaan lab untuk mendeteksi penyakit menular lebih dini. Yuk, sama-sama belajar lebih banyak dan jaga kesehatan bareng-bareng!

Post a Comment