Memahami Tahapan Pra Analitik, Analitik, dan Pasca Analitik dalam Pemeriksaan Laboratorium
INFOLABMED.COM - Dalam upaya memastikan hasil pemeriksaan laboratorium yang akurat dan dapat diandalkan, pemahaman mengenai tiga tahapan utama—pra analitik, analitik, dan pasca analitik—sangatlah penting.
Setiap tahap memiliki peran krusial dalam menjamin mutu hasil pemeriksaan.
Tahap Pra Analitik
Tahap pra analitik mencakup serangkaian kegiatan sebelum pemeriksaan spesimen dilakukan.
Kegiatan ini meliputi persiapan pasien, pemberian identitas spesimen, pengambilan dan penampungan spesimen, penanganan spesimen, pengiriman spesimen, serta pengolahan dan penyiapan spesimen.
Tujuan utama dari tahap ini adalah memastikan spesimen yang diperoleh benar-benar representatif sesuai dengan kondisi pasien, sehingga tidak terjadi kekeliruan jenis spesimen atau tertukarnya spesimen antar pasien.
Menurut data, kesalahan yang terjadi pada tahap pra analitik adalah yang terbesar, yaitu dapat mencapai 60% - 70%.
Tahap Analitik
Setelah spesimen siap, tahap selanjutnya adalah tahap analitik, yaitu proses pemeriksaan spesimen di laboratorium.
Kegiatan pada tahap ini meliputi pemeriksaan spesimen, pemeliharaan dan kalibrasi alat, uji kualitas reagen, serta uji ketelitian dan ketepatan.
Tujuan dari tahap analitik adalah menjamin bahwa hasil pemeriksaan spesimen dapat dipercaya atau valid, sehingga klinisi dapat menggunakan hasil tersebut untuk menegakkan diagnosis terhadap pasiennya.
Tingkat kesalahan pada tahap ini berkisar antara 10% - 15%.
Tahap Pasca Analitik
Tahap terakhir adalah tahap pasca analitik, yang mencakup kegiatan setelah pemeriksaan spesimen selesai dilakukan, sebelum hasil diserahkan kepada pasien atau klinisi.
Kegiatan pada tahap ini meliputi penulisan hasil, interpretasi hasil, dan pelaporan hasil.
Meskipun tingkat kesalahan pada tahap ini lebih kecil dibandingkan tahap pra analitik, yaitu sekitar 15% - 20%, kesalahan pada tahap ini tetap dapat berdampak signifikan, seperti kesalahan penulisan hasil yang dapat menyebabkan klinisi salah dalam memberikan diagnosis.
Pemahaman dan pengendalian yang baik pada ketiga tahap ini sangat penting untuk memastikan mutu pemeriksaan laboratorium yang tinggi.
Dengan demikian, klinisi dapat memberikan diagnosis dan perawatan yang tepat berdasarkan hasil pemeriksaan yang akurat.***
Post a Comment