Memahami Pemeriksaan Clotting Time: Prosedur, Tujuan, dan Interpretasi
INFOLABMED.COM - Pemeriksaan Clotting Time (CT) adalah tes laboratorium yang bertujuan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku setelah dikeluarkan dari tubuh.
Pemeriksaan ini penting dalam mengevaluasi fungsi sistem pembekuan darah dan mendeteksi kemungkinan gangguan koagulasi.
Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan CT digunakan untuk menilai:
- Kemampuan darah membentuk bekuan.
- Gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia atau defisiensi faktor pembekuan.
- Efektivitas terapi antikoagulan.
Prosedur Pemeriksaan
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pemeriksaan CT:
- Pengambilan Sampel: Darah vena diambil menggunakan spuit steril.
- Penempatan Sampel: Darah ditempatkan pada objek glass atau tabung reaksi yang tidak mengandung antikoagulan.
- Pengamatan: Waktu mulai dihitung saat darah masuk ke wadah. Setiap 30 detik, darah diperiksa dengan lidi atau alat lain untuk mendeteksi pembentukan benang fibrin sebagai indikasi pembekuan.
- Pencatatan Waktu: Waktu yang dibutuhkan hingga terbentuknya benang fibrin dicatat sebagai waktu pembekuan.
Interpretasi Hasil
Nilai normal CT bervariasi tergantung pada metode yang digunakan, namun umumnya berkisar antara 2 hingga 8 menit. Waktu pembekuan yang lebih lama dapat mengindikasikan:
- Defisiensi faktor pembekuan
- Gangguan fungsi trombosit
- Efek obat antikoagulan
- Kondisi medis lain yang mempengaruhi hemostasis
Keterbatasan Pemeriksaan
Meskipun sederhana, pemeriksaan CT memiliki keterbatasan, antara lain:
- Variabilitas hasil antar laboratorium.
- Kurang sensitif terhadap gangguan pembekuan minor.
- Dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti suhu dan teknik pengambilan sampel.
Pemeriksaan Clotting Time adalah alat diagnostik dasar untuk menilai fungsi pembekuan darah.
Meskipun memiliki keterbatasan, tes ini tetap berguna sebagai skrining awal sebelum dilakukan pemeriksaan koagulasi yang lebih spesifik.
Post a Comment